webnovel

Bab 17

Hari ini adalah pertandingan basket antar sekolah. Kegiatan belajar mengajar ditiadakan selama 2 hari untuk pertandingan. Dan SMA Adhyaksa sebagai tuan rumahnya. Para siswa tetap masuk dan diperkenankan menyemangati tim sekolahnya. Seperti Keyla,Tania dan Albert yang ikut datang ke sekolah untuk menonton. Tidak  sedikit juga siswa sekolah lain yang datang untuk supporter atau hanya ingin melihat pertandingan bersejarah ini. Pertandingan yang dilakukan setiap tahun.

Sheira sedang bersiap siap di pinggir lapangan. Pemanasan bersama Zeva dan 7 orang lainnya. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka,terutama memperhatikan Sheira yang notabene nya adalah The most wanted. Bakat,kepintaran dan prestasi Sheira sudah dikenal sekolah lain sehingga tak heran jika mereka menatap penuh kagum pada kapten basket itu. Tapi,bagi Sheira itu semua tak penting dan ia selalu bersikap acuh.

Sheira tak sengaja beradu tatapan dengan Clara,si kapten dari sekolah Semesta. Keduanya sama sama memancarkan aura tidak suka dan tatapan siap bertanding. Kedua sekolah inilah yang selalu bertemu saat final. Clara dan Sheira tak pernah terlihat akur,walaupun diluar pertandingan. Keduanya sama sama berambisi untuk menang,tapi perbedaan keduanya adalah dalam hati nurani.

"Kak Sheira,semangat ya !!!" Kata salah seorang cewek nerd kelas 10 dengan malu malu.

Sheira memutus kontak mata dari Clara,ia hanya menanggapi dengan anggukan singkat tanpa ekspresi. Seperti yang diharapkan Sheira,cewek itu pergi dengan gaya cupunya. Zeva menggeleng heran melihat Sheira yang selalu dingin dengan orang lain tapi bisa berubah 180 derajat dengan orang terdekatnya saja.

"Pacar lo mana ?!" Tanya Zeva mencari cari Keyla.

"Ke kantin bentar katanya !" Balas Sheira memainkan bola basketnya.

"Nadia mana ?!" Tanya Sheira dingin penuh ketegasan pada anggota timnya yang lain.

Mereka sontak menghentikan pemanasannya mendengar kalimat dingin nan tegas Sheira. Hal yang paling dibenci Sheira sejak dulu,terlambat dan tidak profesional. Dan itu sering terjadi pada Nadia.

"Ada yang liat Nadia gak ?!" Zeva bertanya sambil menatap Sheira seolah berkata 'sabar dulu'

"Gue gak liat," jawab Felicia

"Gue gak," jawab Elsa

"Gue gak," jawab Dita

"Gue juga gak," jawab Zara

"Kagak liat," jawab Citra

"Gak tau," jawab Raya

"Gak ada yang liat," jawab Fira

Sheira mendengus kesal. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Kalo gak ada,posisi Nadia diganti Felicia aja !!! Itu lebih baik,"

"Gue fine fine aja !!" Balas Felicia santai

"Tapi selama latihan kita terbiasa sama Nadia,Shei !!" Kata Zeva mempertimbangkan.

Ketujuhnya mengangguk setuju dengan Zeva. Memang hanya Zeva yang berani membantah ataupun menegur Sheira. Alasannya,Sheira terlalu dingin sehingga membuat yang lainnya tidak berani melakukannya.

"Gue yakin kalian bisa bekerja sama lebih baik daripada Nadia,makanya gue yakin dengan kemampuan Felicia sebagai pengganti Nadia." Semua anggota timnya mendengarkan arahan Sheira dengan seksama.

"Dengan atau tanpa Nadia kita akan tetap bertanding hari ini. Jadi,gue minta kalian bisa profesional dalam lapangan nanti. Tim intinya gue dan Zeva di depan,Citra dan Felicia belakang gue,dan Dita jaga bagian belakang !" Kata Sheira final.

.

.

.

Di lain tempat,Keyla sedang menggerutu tak jelas karena seragamnya yang kotor. Ia masuk ke toilet dan menatap tampilannya di cermin dengan seragam yang terkena tumpahan makanan.

"Sial banget hari ini !!!"

"Aarrgghhh,,,,dasar nerd sialan !!"

"Gak bisa ilang lagi!"

Keyla menggerutu sambil berusaha menghilangkan nodanya. Tapi nihil,bukan semakin bersih malah semakin kotor dan basah karena air. "What the fuc*k,,,," ia mengumpat kesal.

Sampai akhirnya,terlintas ide di kepalanya untuk melepas seragam nya dan ganti dengan hoodie yang sedikit kebesaran miliknya. Ia mengambil hoodie dari tasnya. Ia hendak mengganti seragam nya dengan memakai hoodie. Ia membuka salah satu dari 2 bilik toilet, tapi tiba tiba ada yang mendorong tubuhnya kasar untuk masuk ke bilik.

Keyla berbalik dan mendapati seorang cowok sedang membelakanginya mengunci pintu bilik. Keyla antara terkejut,kaget,dan takut. "Mau ngapain lo !!!"

"Tolooongggg,,,,,,,!!"

Benar saja,cowok itu langsung gugup dan berbalik membungkam mulut Keyla. "Diem !!"

Keyla kaget setengah mati,cowok itu Arsen. Keyla sudah tau tentang Arsen yang melakukan itu pada Lea. Tentu saja ia tak mau bernasib sama seperti Lea. Keyla berteriak sekuat tenaga berharap orang lain mendengar dan menolongnya. "Diem!!" Bentak Arsen

"Gue gak akan melakukan itu sama lo,kalo lo nurut sama gue !!!" Arsen tersenyum puas melihat ketakutan Keyla.

"Gue tau lo udah tau gue sebenarnya,lo udah tau kejadian malam itu,lo juga udah tau kalo Lea hamil. Lo juga sebenarnya sudah tau kalo gue pelakunya dari Sheira kan ?!!! Jadi,gue cuma minta lo tutup mulut. Jangan pernah macam macam sama gue,kalo gak gue bakal buat lo seperti Lea !!! Atau gue mungkin aja bisa buat pacar lo itu menderita !!!"

Tok ..... Tok.....

"Woy!!! Gantian dong !!! Gue mau ganti baju !!! Bilik sebelah gak bisa dikunci !!!" Kata seseorang mengetuk pintu.

Arsen berdecak kesal memaki dan mengucapkan sumpah serapah dalam batinnya. Keyla berteriak sekuat tenaga,ia menggigit telapak tangan Arsen.

"Awww,,,,!!! Sialan !!" Umpat Arsen melepaskan Keyla.

Keyla bisa menghirup oksigen dengan leluasa, "Tolongggg,,,,,," Keyla masih berusaha berteriak membuat Arsen semakin geram.

"Lo di dalam ngapain ?! Jangan  buat gue panik deh,,,,!!! Cepetan keluar !!! Lo gak apa apa kan ?!" Suara Nadia membuat Arsen naik pintam.

"Woyyy!!! Keluar atau gue panggil semua siswa buat dobrak ini pintu ?!" Ancam Nadia berhasil mendesak Arsen.

Arsen membuka pintu dengan kasar dan menatap tajam pada orang pengganggunya. 

"Waw !!! Arsen !!! Gue kira bukan lo. Gue kira cuma ada..." Nadia menengok ke belakang Arsen dimana Keyla berada masih dengan wajah takutnya.

"Keyla ???!!" Nadia baru menyadari jika cewek yang bersama Arsen di bilik adalah Keyla.

"OMG,,,,Arsen gue beneran gak tau kalo ada lo di dalam dengan Keyla !!!"

"Stop !!! Lo penghancur segalanya,,,,,!!!" Kata Arsen dengan tatapan membunuhnya.

Nadia hanya pura pura tak tau dengan memasang wajah tololnya. Sampai Arsen pergi dengan amarahnya. Nadia bernafas lega karena berhasil merekam semua perkataan Arsen selama di dalam bilik.

"Ya,gue akan menghancurkan lo Arsen Dwiraga !!!" Gumam Nadia tersenyum puas dengan rekaman di handphone nya.

"Heh !!! Cepetan keluar,Gue mau ganti. Udah telat nih buat pertandingan !!" Kata Nadia angkuh pada Keyla yang masih di dalam.

Jangan lupa,kalo Nadia dan Keyla adalah musuh bebuyutan. Kesan pertama Keyla dengan Nadia sudah buruk waktu di lapangan basket waktu lalu. Keyla menatap datar pada Nadia, "Gue mau ganti lebih dulu !!!"

"Heh !!! Dasar gak tau terima kasih,,,!!! Masih beruntung lo gak di apa apain Arsen,seharusnya lo berterima kasih sama gue!!!" Teriak Nadia diabaikan oleh Keyla yang langsung menutup pintunya.

"Setidaknya karena dia, gue dapet buktinya. Dengan ini,Arsen pasti terbukti bersalah. Thank,Key !!" Gumam Nadia pelan.

Walaupun Keyla adalah orang yang Nadia anggap musuh,tapi hari ini Keyla adalah malaikat penolongnya. Itulah yang di fikiran Nadia saat ini. 

***

"Long time no see,kapten !!!" Sapa seseorang yang sengaja menemui Sheira.

Sheira tersenyum menyambut cewek bernama Naya itu. "Baru aja ketemu bulan lalu,udah bilang long time no see !!"

Keduanya memang terkenal sangat akrab dan sering bertemu di berbagai event. Naya adalah tipe cewek yang lumayan dalam hal olahraga,Tapi lebih sering aktif di bidang akademik. Sebulan yang lalu,keduanya memang sama sama mengikuti Olimpiade Kimia. Hubungan erat keduanya sudah terjalin dengan baik

"Iya juga sih !!! Tapi satu bulan itu lama juga !!!Btw,gue gak sabar buat main lagi lawan tim lo,Shei !!!" Ujar Naya

"Gue juga gak sabar pengen baku hantam sama kapten lo,hehehe !!! Gue pastiin kali ini gelar juara bakal kembali ke SMA Adhyaksa !!!" Kata Sheira.

"Dan gue pastiin Clara gak akan biarin itu terjadi !!!" Balas Naya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan angkuh.

Keduanya tertawa melihat Naya bergaya seperti Clara.

.

.

.

.

"Semangat,Kaka Sheiraaaaa,,,,," ucap Keyla berdiri di depan Sheira dengan senyum manisnya.

Sheira mengangkat sebelah alis mendengarnya. "Kenapa pake hoodie ?!"

"Hufftt,,,udah deh fokus dulu sama pertandingannya, jadi kapten basket !!! Bukan waktunya patroli jadi Ketua OSIS!!" Kata Keyla kesal dengan nada Sheira yang menegurnya.

"Aku hanya tanya !!" Kata Sheira acuh sambil melakukan spinning pada bola basketnya.

Keyla mencoba merebut bola yang berputar di jari Sheira, tapi Sheira mengangkat tangannya menghindarkan bolanya dari Keyla. Keyla memajukan bibirnya beberapa centi karena Sheira lebih tinggi darinya. Sheira terkekeh geli melihatnya.

Keyla sedikit melompat untuk meraih bola diujung jari Sheira itu. Bersamaan dengan itu,Sheira justru memegang bolanya dengan kedua tangan. Ia menurunkan tangannya membuat Keyla terkurung di antara kedua tangan Sheira yang memegang bola. Hanya ada jarak beberapa centi diantara keduanya.

Sheira menunduk untuk melihat wajah Keyla dengan jelas. "kamu pake bra warna merah ya ?!" Tanya Sheira membuat Keyla melotot.

"Ihh,,,!!! Matanya gak bisa diem ya ?!!" Balas Keyla menutupi dadanya yang terlihat karena hoodie yang agak kebesaran itu.

"Gak sengaja lihat !!!" Elak Sheira masih mengurung Keyla dengan kedua lengannya.

"Lepasin ih !!! Sana pemanasan,jangan liat yang nggak nggak !!!" Kata Keyla mencoba melepaskan diri.

"Sorry gue telat guyss!!" Suara Nadia datang di tengah keseriusan yang lain.

Sheira menatap dingin pada Nadia. Ia melepaskan Keyla dan melempar bola ke arah Nadia. Tapi ditangkap reflek oleh Nadia.

"Sorry,Shei !!! Gue dari toilet tadi," kata Nadia seolah tau sikap Sheira yang tidak menyukai keterlambatannya.

"Lo jadi pemain cadangan !!" Kata Sheira datar.

Nadia mengernyitkan kening mendengarnya,ia keberatan dengan keputusan Sheira itu. Sheira tak mempedulikan tatapan aneh dari Nadia. "Tapi selama latihan gue jadi tim inti !!! Lo gak bisa seenaknya gini dong !!"

"Keputusan gue final !!" Kata Sheira dingin.

Nadia mengepalkan tangannya erat. Dengan amarah tertahan ia kembali mengambil tasnya dan pergi dari lapangan. Ia meninggalkan timnya dengan kecewa terutama Sheira yang seenaknya mengganti posisinya.  Padahal 5 menit lagi pertandingan akan dimulai. Tapi Nadia tak mempedulikannya lagi.

"Shei !!!" Tegur Zeva.

"Udahlah,,,,!!! 5 menit lagi Kenzo akan membuka pertandingannya!!" Kata Sheira mengalihkan pembicaraan,malas membicarakan Nadia.

Sheira meletakkan bolanya dan mengambil air minum di tasnya. Keyla ikut menyusulnya. "Menurut aku,kamu terlalu berlebihan sama kak Nadia!!!" Ujar Keyla ikut duduk di sebelah Sheira.

"Menurut aku gak !!" Bantah Sheira keras kepala.

Keyla menghela nafas menghadapi keras kepala nya Sheira, "Kak Nadia udah nolongin aku tadi di toilet !!"

Sheira menghentikan minumnya. Ia menengok ke Keyla sambil alisnya terangkat sebelah.

"Tadi aku mau ganti karena seragam aku kena tumpahan makanan,tapi kak Arsen tiba tiba masuk ngunci toilet. Aku gak tau dia mau ngapain tiba tiba ngunci bilik sama aku. Dia ngancam supaya aku tutup mulut soal cerita kamu tentang malam itu."

Sheira hendak membuka mulut, namun Keyla memotongnya cepat. "Tapi beruntungnya,kak Nadia datang buat ganti pakaian juga. Karena kak Nadia,Kak Arsen nggak ngapa ngapain aku di toilet !!"

"Aku tau aku dan kak Nadia memang seperti musuh,tapi aku rasa mungkin kak Nadia telat karena itu !!!"

Sheira terdiam,ia berusaha mencerna kalimat Keyla.

.

.

.

.

.

.

Suasana pertandingan semakin memanas,sama halnya dengan cuaca saat ini. Pertandingan final antara SMA Adhyaksa dan SMA Semesta,yang sudah memasuki babak kedua dengan skor 30 vs 34 SMA Adhyaksa unggul. Tim Clara vs Tim Sheira,bisa dikatakan musuh bebuyutan. Dimana kedua tim tersebut selalu bertemu saat final dan pasti terjadi persaingan ketat.

Wajah lelah dan keringat bercucuran menghiasi lapangan. Kedua tim berlomba lomba mencetak poin untuk menang. Supporter di pinggir lapangan juga tak kalah memanas menyaksikan pertandingan. Keyla berada di pinggir lapangan bersama kedua sahabatnya dan tim cadangan.

Detik detik waktu pertandingan hampir habis, Clara menguasai bola. Dia berlari mendribble bola,Felicia mencoba menghalangi langkah Clara. Bola dioper pada Naya,lalu bola kembali ke Clara yang sudah mendekati ring. Dengan langkah lari sprint nya,Sheira memotong pergerakan operan bola tersebut.

Tentu saja hal itu,membuat Clara kesal. Sheira menguasai bola dan permainan. Ia berlari mendribble bola menuju ring lawan. Clara tak tinggal diam,saat hendak melakukan kecurangan peluit tanda pertandingan berbunyi.

Priiitttt.....

Bughh

Clara sengaja menabrak dan menyiku tepat di pelipis Sheira. Hal itu membuat Sheira jatuh dengan kepalanya yang terasa pusing dan perih.

"Sheira,,,,,!!" Pekik Keyla terkejut melihatnya. Penonton pun ikut terpekik panik.

Keyla panik dengan keadaan Sheira,ia berlari ke tengah lapangan. Tak memperdulikan pertandingan,toh pertandingan selesai sudah selesai.

"Kamu gpp ?!" Tanya Keyla khawatir.

Sheira mendesis kesakitan akibat benturan tadi. Keyla membantu Sheira untuk berdiri dan membawanya ke pinggir lapangan.

"Woyy!!! Maksud lo apa ?!" Zeva tak terima dengan permainan kotor Clara.

Clara mengangkat kedua tangan menyerah pada Zeva tapi tersenyum miring menatap Sheira. Tapi tatapan Clara berubah sulit diartikan saat melihat kekesalannya Zeva yang marah dihadapannya sekarang.

"Zev,Udah!!! Percuma ngomong sama manusia batu ini !!" Kata Felicia menarik Zeva. Tapi ditepis oleh Zeva.

"Kalo gak bisa main,jangan curang !!!" Cerocos Zeva masih kesal pada Clara yang memasang tatapan sulit ia artikan.

"Main safety bisa gak sih ?! Kalo kalah ya terima aja,jangan main kekerasan !!!" Clara masih diam terpaku menatap Zeva.

Naya mencoba menenangkan dan menengahi keduanya. Tak ada percekcokan lainnya selain Zeva. Mereka lebih memilih membantu Sheira.

"Cla,gue harap lo akan minta maaf sama Sheira kali ini !!" Kata Naya dibalas gelengan kepala dari Clara.

"Lo itu ya manusia gak punya hati !!! Bahkan  minta maaf aja lo gak bisa. Lo itu,,,,,, Aarrgghhh,,,,,!" Zeva benar benar dibuat kesal oleh Clara.

Clara menatap punggung Zeva yang sudah pergi menjauh dari lapangan.

"Gue harap ini terakhir kalinya lo melakukan hal menjijikkan sebagai kapten !!! Minta maaf sama Sheira !!" Naya berusaha meminta Clara meminta maaf kepada Sheira.

***

Kini,Sheira dan Keyla pulang ke apartemen Sheira. Sebenarnya Sheiralah yang memutuskan untuk langsung pulang,setelah pertandingan tadi. Ia malas jika harus melihat wajah Clara saat penutupan acara,makanya ia memilih pulang lebih dulu. Toh,acaranya sudah selesai.

"Awww!!! Perih," Rintih Sheira kesakitan.

Sheira menahan tangan Keyla yang sedang  mengobati luka di pelipisnya. Keyla meniup lembut luka Sheira yang sudah diberi obat merah untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Ini udah selesai diobati. Aku plester dulu,!" Keyla menempelkan plester pada luka Sheira dengan hati hati. Sheira memejamkan mata saat Keyla mengusap lembut lukanya.

Cup

Keyla memberi kiss pada luka sheira yang berbalut plester. "Udah gak sakit kan ?!" Tanya Keyla memastikan.

Sheira menatap Keyla sayu, "sakit !"

"Yang mana yang sakit ?!" Tanya Keyla panik dan khawatir.

Reflek Sheira menunjuk bibirnya sendiri sambil tersenyum jail. Keyla mendelik tajam, "Dasar tukang modussss !!"

Next chapter