Sebelum mas Tretan sama mbak Dona datang, Winda dengan sabar menunggu Erza jadi lebih tenang, dia beranjak dan bawain segelas air untuk Erza yang berusaha keras meredakan tangisnya. Winda duduk di samping Erza kemudian menghela nafas, kelihatannya berat banget buat Erza sampai nangis sepilu itu, dia jadi penasaran apa yang mereka bicarain sampai Erza berakhir kayak gini.
Manik berkerlip Erza akhirnya natap Winda yang disahutin senyum olehnya. "Mendingan?" tanya Winda dengan lembut dan Erza ngangguk.
"Udah mau cerita?" tanya Winda lagi, dan untuk pertanyaan kali ini Erza menjeda anggukannya beberapa saat.
Apa yang harus Erza ceritakan? Agak malu juga buat cerita alasan dia nangis tadi, dia lagi emosional makanya gampang banget tersulut emosi. "A-aku gak apa-apa, Win," jawab Erza.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com