webnovel

Kode keras guru Bimbingan Konseling

Ardy mau nemenin Erza makan bakso, iya nemenin doang soalnya dia nggak punya duit, meskipun lapar banget Ardy nggak mau bilang soalnya nanti Erza jadi khawatir. Ardy ini anak cowok yang masa bodoh cuma kalau ada hal yang agak sensitif dia juga pasti bakal kepikiran, akhir-akhir ini di Sekolah lagi pada bahas dia sama Erza.

Waktu lagi jalan sama Erza buat beli bakso, Ardy dipanggil guru BK, karena ada feeling nggak enak Ardy nyuruh Erza buat duluan ke tukang bakso padahal yang dipanggil mereka berdua. "Loh kok Erza malah di suruh pergi sih Dy?" Tanya bu Resti guru BK kelas Ardy sama Erza.

"Erza laper bu, kasihan dia jangan sampai telat makan nanti sakit maag," Jawab Ardy.

"Emangnya Erza ada sakit maag?" Tanya bu Resti.

"Nggak sih bu cuma takut aja hehehe," Jawab Ardy seenaknya sembari cengar-cengir dan bikin guru BK geleng-geleng dibuatnya.

"Masuk Dy." Titah bu Resti.

Ardy tahu nih bakal ada yang nggak enak masalahnya satu sekolah udah gosipin dia sama Erza, bukan lagi gosip yang biasa tapi ini gosip yang nggak enak sampai mungkin udah kedenger sama pihak sekolah.

"Ardy, kamu tahu kan cerita Adam dan Siti Hawa?" Tanya bu Resti setelah mereka berada di dalam ruangan BK dan udah duduk.

Ardy neguk ludah dengan kasar kemudian ngangguk. "Ta-tahu bu," Jawab Ardy mulai panik karena langsung disinggung dengan religi.

"Manusia diciptakan berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan, kehidupan nggak akan ada kalau Adam nggak menikahi Hawa, Adam adalah seorang laki-laki dan Hawa adalah perempuan, apa perbedaan laki-laki sama perempuan Dy?" Tanya bu Resti kemudian.

Ardy diem masalahnya takut salah jawab soalnya jawaban yang ada diotaknya rada vulgar 17+. Dasar Ardy.

"Ardy?" Panggil bu Resti karena Ardy malah diem.

"Ardy takut salah kalau ngejawab bu." Jelas Ardy bikin bu Resti mengerutkan dahinya.

"Loh kok gitu? Emangnya kamu nggak tahu perbedaan laki-laki sama perempuan?" Tanya bu Resti keheranan.

"Bu-bukan gitu bu, diotak saya langsung terbesit pelajaran biologi tentang anatomi reproduksi," Jawab Ardy dengan pipi dan telinga yang berubah warna kemerahan.

"Astagfirullah Ardy..." Bu Resti reflek nyebut sembari elus dada sedangkan Ardy cengengesan canggung.

"Ya udah ibu mau tanya, pasangan laki-laki adalah...?" Tanya bu Resti mendikte.

"Perempuan," Jawab Ardy.

"Iya perempuan karena Allah mentakdirkan perempuan untuk laki-laki, nggak ada Allah mentakdirkan laki-laki untuk laki-laki begitu pun sebaliknya, perempuan untuk perempuan, itu haram, Allah melaknat itu."

"Kamu paham apa yang ibu maksud, kan Ardy?" Tanya bu Resti diakhir.

Next chapter