Membujuk Ibunya

Yuni menyesap tehnya, dan suaranya samar, "Pernahkah kau melihat Kiki?"

Ezra tersenyum, tidak mengatakan apa-apa, itu dianggap persetujuan.

Yuni meletakkan cangkir tehnya, ekspresi wajahnya menjadi serius, dan berkata dengan tegas, "Aku ingat Perusahaan S membeli saham Perusahaan P?"

Ezra menyesap tehnya dan melembabkan tenggorokannya sebelum menjawab kata-kata ibunya. "Ya."

Melihat penampilannya yang tak acuh, Yuni merasa sedikit marah di hatinya.

Anak laki-lakinya selalu begitu baik, tetapi semua hal bodoh telah dilakukan demi Kiki.

Dia membeli seorang wanita! Sekarang ada gerakan besar terjadi di perusahaan. Dan alasannya bukan dikarenakan orang lain, melainkan karena putri Karina, yang tidak dapat diterima Yuni.

"Ezra, bagaimana jika aku memintamu dan Kiki putus?" Yuni menatap putranya dan berkata dengan serius.

Ezra perlahan duduk tegak, tetapi tidak berbicara.