Irwan menutup telepon sambil menyipitkan mata yang bersorot dingin.
Roy berani mengatakan hal-hal burung tentangnya di depan wanitanya, dia sudah bosan hidup?
Sial, seorang bocak berani membongkar masalah orang tua!
Irwan melonggarkan dasinya dengan kesal. Dia merasa sangat tidak nyaman.
Intan kembali ke aula depan. Intan yang biasanya tidak suka minum-minuman keras, sekarang dia bahkan sangat ingin mengambil koktail dan meminumnya.
Intan sangat terganggu dengan ucapan Roy barusan.
Dia masih takut dan perlu melepaskan emosinya.
Tangannya yang memegang gelas bergetar.
Irwan yang melihat pemandangan ini membuat hatinya sedikit sakit.
Intan sangat menderita sejak bersama dengannya.
Intan memang selalu keras kepala. Meski dia menderita, dia tetap tidak ingin memberitahu siapapun, dia takut akan menambah beban Irwan.
Tetapi saat ini, Intan tampak seperti anak yang tidak berdaya. Dia sangat panik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com