webnovel

Hesitate

Author: Cindelvi
History
Ongoing · 34.7K Views
  • 12 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Tentang Dion Mahardika, CEO muda yang memiliki segalanya. Pendidikan tinggi, Pekerjaan baik, Kekuasaan, Kekayaan, wajah yang tampan dengan tubuh tegap menawan. Tidak ada yang tidak terpesona dengan sosoknya yang berkharisama, semua orang mengaggumi Dion seperti tanpa celah. Tapi justru itulah letak celah itu berada, pria sempurna seperti Dion yang menyembunyikan sisi kelamnya dengan baik. Pria matang dengan kehidupan seksualitasnya yang menyimpang. Semuanya berjalan lancar dengan sempurna hingga akhirnya ibunya mengetahui penyimpangan itu, dan mengharuskannya menikahi gadis buta dari panti yayasan ibunya. Tentang Luna sarasvantika, gadis blasteran eropa yang buta karena sebuah kecelakan di negeri nan jauh dari kotanya yang juga merenggut kedua orang tuanya. Luna diasingkan keluarganya, tidak ada yang mau merawat gadis cacat sepertinya sampai pada akhirnya mereka memutuskan membuang Luna di panti asuhan dimana tempat terakhir orang tuanya meninggal. Luna berhutang budi dengan ketua yayasan, hingga ia merasa harus membalasnya dan ide gila yang ditawarkan ketua itu membuat Luna tidak memiliki pilihan lain selain menyetujui.

Tags
2 tags
Chapter 1Dion Mahardika

Aku menatap wajah ibu yang kemerahan menahan amarah. Kulihat air matanya yang masih turun deras meskipun ribuan maaf telah kusampaikan. Aku juga mendengar suara Chika menangis dibalik tubuhku. Adik perempuanku satu-satunya ikut meratapi nasib kakaknya. Sebelum datang dan bersimpuh dihadapan ibu, aku telah bersiap menghadapi kemarahan ibu dengan amukan. Apapun itu.. pukulan, tendangan, tamparan aku siap menerimanya. Tapi ternyata yang kudapatkan adalah yang paling menyakitkan, ibu tidak melakukan apapun padaku, hanya ada guratan lelah diwajahnya juga perasaan kecewa yang mendalam tampak enggan menatapku. Rasanya sakit sekali mendapat penolakan dari orang yang paling kucintai di bumi ini. Aku tidak menyangka rasanya akan seperti ini.

"Bu... Maafkan Dion." Suaraku terdengar parau, akupun tak bisa menahan tangisku. Dari banyak hal yang kulakukan, hal yang paling kuhindari adalah membuat ibu menangis. Tapi hari ini bukan hanya membuatnya menangis, aku telah menghancurkannya. Tapi aku bisa apa, ini bukan kehendakku, aku melangkah sesuai hatiku. Meski ini menyalahi kodrat, aku bahagia menjalaninya. Aku merasa hidupku benar-benar milikku.

Suara ibu yang sesegukan semakin menorehkan luka dalam pada diriku, aku hendak menggenggamnya tapi dengan cepat ibu menghempas tanganku jauh. Apakah ibu sangat membenciku?

"Bu.." aku kembali memanggilnya dengan lembut, tapi ibu masih diam seribu bahasa. Sampai setelah bermenit-menit terlewatkan, ibu akhirnya menghela nafas, air matanya masih turun namun tak lagi deras seperti air terjun. "Kamu mengecewakan ibu Dion. Sangat..."

"Dion minta maaf bu." Hanya itu yang mampu kuucapkan, aku tidak ada hak lagi bersuara. Semuanya murni kesalahanku. Ibu kembali menangis deras, sesaknya dada dapat pula kurasakan. Aku menjatuhkan kepalaku diatas pangkuannya, tanganku mencengkram erat pakaian ibu, seolah semua perasaanku dapat tersampaikan dengan baik. "Kenapa sampai seperti ini Dion? Apa salah ibu padamu? Aku membesarkanmu dengan mempertaruhkan seluruh hidupku! Dan ini balasanmu terhadapku? Kamu ingin membunuh ibu?"

Aku lantas mengangkat kepalaku, menggeleng dengan cepat tuduhan ibu kepadaku. "Enggak bu, Dion enggak bermasud kaya gitu."

"Lalu kenapa? Oh Tuhan Dion. Ibu harus bagaimana?" Ibu menutup wajahnya dengan tangan membuatku semakin mengepalkan tanganku juga.

"Dion minta maaf. Dio—"

"Putuskan hubunganmu dengannya." Yang kutakutkan akhirnya diungkapkan juga oleh ibu, aku tahu ibu pasti mengatakannya. Aku juga sadar telah menghancurkan perasaan ibu, melukainya dengan bilah tajam, tapi meskipun begitu.... Aku tidak bisa menerimanya. Itu juga hal sulit yang dapat kuterima.

"Dion...Di.. Dion tidak bisa bu, maaf..." Sesalku mengatakannya. Aku kembali menundukan kepala, tidak berani memandang beliau. Aku mencintainya, apa yang salah? Kami saling mencintai! Tidak melukai siapapun terkecuali ibuku, aku paham. Ini dosa besar! Aku juga paham. Tapi siapa yang memberikan perasaan ini? Siapa yang menghendakinya? Apa aku punya kuasa? Bukan aku yang menginginkannya. Tapi takdir...

"Oh Tuhan Dion, apa yang harus kulakukan padamu! Kamu telah mencoreng nama keluarga! Kamu bahkan telah menusuk ibu dengan kejam!"

"Dion mencintainya bu, perasaan kami tulus. Kami tidak saling menyakiti. Apa salahnya mencintai?"

"Perasaanmu salah Dion. Cintamu menyimpang, tidak pantas kamu mengatakannya dihadapanku begitu! Kamu menyalahi kodratmu sebagai seorang pria! Kamu seharusnya mencintai seorang wanita!!! Bukan Pria!!!!!!!!" Ibu memekik kencang, tubuhnya kembali bergetar dengan pipinya yang kembali basah. Aku tidak tega melihatnya seperti itu, aku hendak memeluknya tapi ibu mendorongku menjauh dengan seluruh kekuatannya. Bagiku kekuatan ibu tidak ada apa-apanya. Aku bahkan tidak bergerak sama sekali. Ibu terus mendorong, Sampai ibu memilih menyerah lalu menangis dipundakku. Aku memeluk ibu erat.

"Kamu harus dibenarkan! Apapun akan ibu lakukan untukmu nak. Kamu harus berubah. Kumohon jangan seperti ini."

"Bukan Dion yang menginginkannya bu. Tapi perasaan ini yang memilih. Aku mencintainya dan aku tidak bisa menolak perasaan itu." Aku merasakan pukulan kecil dipunggungku. Ibu memukulku berulang kali. Aku tidak mempermasalahkannya sudah kukatakan aku sudah siap menerimanya. Lagipula ini tidak menyakitkan. Ini bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan hati ibu yang terluka.

Ibu melepaskan pelukannya, wajah kami begitu dekat. Ibu membelai wajahku penuh sayang, yang malah membuat tangisanku semakin keras. Aku tidak tahan melihat ibu seperti ini. Brengsek! Sialan! Damn it! Aku ingin membunuh diriku sendiri.

"Tinggalkan Dion. Aku akan mencari pasangan untukmu. Kau akan segera menikah!"

***

Aku kembali ke apartemenku setelah mendapat ultimatum ibu, beliau tidak main-main dengan perkataannya. Sudah kupastikan aku akan menikah entah dengan siapa. Aku tidak dapat menolak sebab ibu mengancam tidak akan bisa kutemui lagi bahkan hanya sekedar untuk melihat mayatnya ketika ibu benar-benar melakukan ancamannya.

Aku tidak bisa berpikir jernih pada saat itu, selain mengiyakan permintaan ibu. Lalu bagaimana nasib hubunganku dengan Ray? Haruskah kami mengakhirinya? Aku membuka pintu unit perlahan. Aroma masakan enak langsung tercium hidungku. Aku menuju ruang dimana bau itu berasal dan mendapati Ray tengah mengaduk masakannya. Melihatnya isi kepalaku kembali bertanya-tanya dalam benakku bisakah hatiku melepaskannya?

Sepertinya Ray menyadari kedatanganku, ia segera menolehkan wajahnya dan tersenyum manis menyapaku. Ray berperawakan normal layaknya diriku, tubuhnya berotot, tinggi badannya 180 sama sepertiku, wajahnya tampan dengan rambutnya yang di selalu disisir ke belakang. Matanya yang kebiruan membuatnya semakin terlihat mengesankan. Tidak ada sisi feminim dari dalam dirinya, ia bahkan sangat berwibawa. Tidak akan ada yang menyadari bahwa kami memiliki hubungan gelap dibelakang. "Sayang kau sudah pulang? Aku masak sup kesukaanmu." Ray mendekat setelah sebelumnya mengecilkan kompor yang tengah memasak supnya. Aku mengangguk kemudian mendapat kecupan di keningku.

Saat Ray hendak mencium bibirku, aku mengalihkan wajahku dengan alibi sedang sariawan. Ray terlihat akan memperotes tapi kemudian hanya mendengus sembari berlalu.

"Ada apa? Kau kembali dengan wajah sembab begitu?" Ray bertanya dengan nada sedih, aku bisa merasakannya.

"Ibuku sudah tahu semuanya." Ucapku kemudian. Aku melihat Ray tampak menegang tanpa enggan memutar tubuhnya. Kami sudah membicarakan masalah ini sebelumnya, suatu saat hubungan kami pasti akan tercium baunya oleh ibu. Ray tidak punya keluarga, dia tidak terlalu masalah dengan hubungan ini tapi untukku... aku tidak bisa mengabaikan ibu begitu saja. Bagiku ibu dan Chika juga segalanya. Tidak ada lagi yang lain setelah bajingan yang tidak akan pernah kusebut ayah pergi meninggalkan luka untuk keluarga kami, terkhusus untukku. "Ibu.. ingin aku menikah Ray. Dengan... seorang wanita." Aku mendengar bantingan keras dari gelas kaca yang pecahannya berhamburan dilantai. Ray tidak menjawab apapun selain bereaksi seperti itu lalu meninggalkanku setelah membanting pintu keras.

Memanjat pangkal hidungku, aku kembali menangis. Sial! Kenapa rumit begini.

You May Also Like

Bree: The Jewel of The Heal

Brianna Sincerity Reinhart, putri seorang Duke yang mengepalai Provinsi Heal di Negeri Savior. Suatu hari, Bree menyelamatkan seorang wanita yang berasal dari negeri Siheyuan, sebuah negeri yang merupakan negara sahabat kerajaan Savior. Bree membawa wanita tersebut ke kediaman keluarga Reinhart dan malangnya wanita itu mengalami amnesia dan hanya mengingat kalau dia biasa dipanggil Han-Han. Ternyata wanita tersebut memiliki kemampuan pengobatan tradisional yang sangat mumpuni, sehingga Duke Reinhart memintanya untuk menjadi tabib muda di Kastil Heal. Sejak kehadiran Han-Han Bree mulai semangat menekuni dunia obat-obatan dan menjadi lebih terarah. Bree menjadi rajin untuk memperbaiki diri karena ingin mendapatkan keanggunan seperti Han-Han. Di saat Kaisar Abraham, pimpinan negara Savior, mengadakan kerjasama dengan Siheyuan, mereka menerima delegasi yang dikirimkan. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuan Muda Lacey, seorang jenderal perang yang masih muda, tampan, tangguh namun minim ekspresi. Bree langsung menyukai pria tersebut saat pertama kali mencuri pandang pada Tuan Muda Lacey tersebut. Bree yang mempunyai perangai terbuka dengan terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Yue Lacey namun penolakan adalah yang menjadi santapannya. Puncaknya adalah saat Yue Lacey bertemu si anggun dan cerdas Han-Han. Tuan Muda tersebut tidak menutupi ketertarikannya dan itu membuat Bree sangat tersakiti. Haruskah Bree mengalah demi Han-Han yang menjadi sumber inspirasinya? Haruskah dia melepaskan pria idamannya, Yue Lacey? Kisah berawal di provinsi Heal. Apakah nama provinsi ini akan sesuai dengan pengharapannya, penyembuh. Ini kisah lika-liku Bree dalam mencari peraduan cintanya. Kisah ini bukan hanya mengajarkan mengenai mengejar dan mempertahankan cinta karena tingkat tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Siapakah yang akan mengikhlaskan, Bree atau Han-Han?

Pena_Bulat · History
Not enough ratings
48 Chs

PERNAHKAH KAU MENCINTAIKU?

VOLUME 1 SUDAH TAMAT *Ketika cinta terkalahkan oleh dendam masalalu, sanggupkah di kemudian hari cinta memperbaiki semua yang telah luluh lantah?* Seorang Gadis bernama Arumi yang di jodohkan Ayahnya dengan Lelaki sederhana dengan alasan sang lelaki pernah menyelamatkan nyawa sang Ayah. Setelah pernikahan barulah Arumi tahu bahwa ternyata si lelaki yang bernama Rayyan ini hanya memanfaatkannya untuk membalaskan dendam Ayahnya pada Ayah Arumi karena pernah berselingkuh dengan Ibunya yang menyebabkan hancurnya rumah tangga kedua orangtuanya. Rayyan akan menghancurkan perusahaan milik ayah Arumi yang sejatinya adakah milik Rayyan dan selama menikah Rayyan menyiksa batin Arumi berkali-kali. Dari mulai membuat Ayah Arumi syok dan meninggal, Memperkosa Arumi, sampai berselingkuh dengan sahabat Arumi sendiri. Hingga pada titik jenuhnya Arumi bertanya pada Rayyan "Pernahkah Kau Mencintaiku?" Arumi akan mengalami pergolakan batin yang luar biasa. Pergi menjauh ke kota lain dalam keadaan hamil. Dan di sanalah Arumi bertemu laki-laki baik hati yang bernama Keenan. Apakah Arumi akan menikah dengan Keenan? Atau kembali pada Rayyan yang akhirnya menyadari betapa dia mencintai Arumi setelah Arumi pergi demi si kembar Axel dan Aqila? *PERINGATAN!! Novel ini membuat emosi pembaca naik turun. Di awal-awal anda akan merasa emosi luar biasa tapi di atas bab 100 anda bisa tersenyum bahagia dan bisa diabetes dengan sikap manis tokoh utamanya.hehehe. Dan kalian harus baca novel ini ya. Hehe. Visualnya ada di IG anesha_bee dan videonya bisa dilihat di youtube anesha_bee

ANESHA_BEE · History
4.9
662 Chs

Biduan Dan Tetangga

Bab 1 #Pov Falen Falen seorang penyanyi, Yang terkenal. Dan selalu menjadi biduan no.1, Di Se Jawa Timur. Namun falen anak yang polos dan menjadi anak kuliah di kota J. Falen menyanyi dari panggung ke panggung untuk mencari uang buat membantu ekonomi. Sang kakek dan nenek, Falen sangat sayang sama kakek dan neneknya, Sehingga apapun yang Falen lakukan, Demi membahagiakan Kakek Neneknya. " Falen, Ada job nih! Tanggal 5, Acara nikahan di desa G, Pagi - pagi ya! " kata Om Untung. " Oke, Om ," Ucap Falen Singkat. Setelah itu, Falen langsung membuka hape, Untuk melingkari Kalendernya. Kemudia tiba di acara jobnya falen yang akan dilaksanakan pada pagi hari. Falen pun datang dengan berdandan cantik, Dan berpakai - pakaian agak ke buka seperti artis - artis korea, kemudian di tempat hajatan nikah itu, Adalah mantan falen yang menikah. Falen hanya tersenyum dan berusaha profesional. Seketika mas Bima datang untuk menyawer falen, Mulai lah timbul mulut orang - orang menggejek dan Mencibirnya. Tak terduga di hajatan ada tetangga depan rumah. Yaitu bu imah, Tetangga yang paling julid suka melihat tetangganya kesusahan, Dan tidak mau kelihatan orang miskin. Kalau di hadapan warga lainnya, Ia wanita yang sombong dan sangat julid. Sengaja ku tak sapa karna udah tau sifat nya kayak apa, Dan tak sengaja ku denggar bu imah bicara sama temannya, Dia menunjuk ke arah ku. " Tau gak kamu itu si falen", Kata Bu Imah Sambil Menunjuk Ke Arah Ku. " Anaknya yu yanti kah? ", Jawab Bu Melin. " Iya betul kamu Mel, Dia jadi biduan sekarang. Kamu tau kan biduan sekarang ", Kata Bu Imah Sambil menyunggingkan mulutnya Ke Atas. " Maksudnya gimana ya yu imah? Aku tak paham ", Jawab Bu Melin dengan Singkat. " Masak gitu aja kamu gak tau Mel, Kalau mau jadi Biduan terkenal harus ehemehem dulu sama yang punya grup ", Kata Bu Imah dengan bangganya Menjellekkan Ku. Aku yang mendenggar aku langsung menghadap ke bu imah dan menuju ke tempat bu imah Duduk. " Bu Imah sebenarnya maunya apa sihh! Kenapa kalau saya jadi penyanyi, Toh saya tidak merugikan banyak orang ", Jawab ku Dengan Kesal. " Hehh kamu kok sewot, Aku menggatakan yang sebenarnya, Kalau kamu itu wanita malam juga ", Kata Bu Imah dengan santainya dia berucap. Dan Tersenyum Sinis. " Emang bu imah tau kalau aku wanita malam, Coba kalau ada bukti aku mau lihat ", Jawabkuu sambil Memiringkan Bibirku. Dan bu imah gak mau kalah terus nyerocos dari tadi dan gak senggaja, ada om untung yang menenggahi kami. Aku beruntung ikut grup om untung sebab dia orang yang baik, Dan talten. Menggajari para penyanyi yang baru Terjun. Om Untung udah mempunyai istri dan anak, Dia sangat berbakat dalam bidang musik. Suaranya pun sangat bagus dan Merdu. Tatkala waktu giliran aku lagi yang menyanyi, aku pun maju dengan profesional di hadapan mantan pacar aku, Berusaha tersenyum walau pun sebenarnya Sakit Hati. Aku pun mulai bernyanyi sesuai request para penonton, Banyak yang request nyanyi yang lagi viral di kalangan madura. Falen bernyanyi Kalah benyak " Mungkin dunyah se deddih bendinggah, seporannah. .uleh kalah benyak,  sadar bule oreng biasa dek asandinh ben dikah,  jujur bule kalah sakabi'nah... Reff... Nyiksah ateh nyiksah mon engak dek dikah. Nyiksah ateh nyiksah mon engak dek dikah. Neser de’ dhika padena apajung bekto ojen Paggun becca karna nyapcap aeng se atampessen Padena ben taresnana dhika se Tak ongghuen bule rep arepben. Nyiksa ate nyiksa Mun engak de’ dhika Nyiksa ate nyiksa Mun engak de’ dhika Para penonton semua terhibur dan bertepuk tangan dan banyak juga yang mau minta foto,,, Disaat dikrumunan para penonton. Mas Bima datang dan meminta foto. " Boleh foto bersama gak mbak ", ucapnya dengan Nada yang Sungkan. " Boleh Mas, ", Jawabku Singkat. Dan kami pun berfoto bersama dengan keluarga mas bima, Dan keluarga besar mempelai wanita. Istri mas bima terpana melihat ku. Karna Mas Bima kayak deket sama aku, Dan Istrinya pun kelihatan heran dan, Agak Cemburu. Dia menyamperi ku

isfi_falentina · History
Not enough ratings
6 Chs