Hilman tiba-tiba menghentikan mobilnya dan bertanya balik, "Nona, ada apa?"
Luna Aswangga berkedip dan mengusap matanya, dan sosok yang dia lihat barusan menghilang seperti hantu.
Apakah Luna Aswangga terlalu gugup? Luna Aswangga benar-benar melihat Gibran melalui pintu kaca transparan sekarang.
Tepatnya, Gibran yang bermain seperti Gabriel.
Luna Aswangga tiba-tiba menyadari masalah lain sekarang, Gabriel adalah Gibran, jadi mengapa seseorang bisa memiliki dua wajah yang sangat berbeda?
Gibran terlihat seperti seorang pria dalam riasan, jika Luna Aswangga melihat lebih dekat, Luna Aswangga masih dapat melihat fitur wajah aslinya.
Tetapi jika Gabriel tidak mengungkapkan suaranya yang merupakan milik Gibran, akan ada dua wajah yang sangat berbeda.
Selain itu, Gibran memiliki sepasang mata yang sedalam dan biru seperti laut, dan mata Gabriel adalah yang paling umum di Indonesia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com