webnovel

Paman Marah

Keesokan harinya, ketika Luna Aswangga sedang berlatih adegan dalam drama itu, ada suara helikopter yang hendak mendarat.

Luna Aswangga buru-buru menutup naskahnya, dan naskah itu jatuh ke tanah.

Galang Mahardika telah kembali.

Dia segera mengambil dan menyimpannya, melepas piyamanya, dan mengenakan pakaian yang bisa dikenakan diluar.

Segera setelah pakaian diganti, pintu dibuka.

Galang Mahardika melihat Luna Aswangga dan terkejut, "Mengapa kamu tidak pergi ke kelas?"

Luna Aswangga berpikir bahwa dia akan memberitahunya cepat atau lambat tentang dia memasuki industri hiburan, tetapi dia tidak siap untuk menghadapi amarahnya.

Jadi dia membuka mulutnya dan berbohong, "Aku tidak melihatmu beberapa hari ini, aku merindukan pamanku, aku ingin melihat pamanku secepat mungkin."

Galang Mahardika berhenti, berjalan kedepan, dan dengan santai melepas jasnya, lalu melemparnya ke tempat tidur, dia menarik dasinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter