Di umurnya yang masih belia, wajar saja Kimberly langsung memiliki trauma setelah melihat satu-satunya keluarga kandung yang ia punya, terbunuh secara mengenaskan oleh ibu angkatnya. Ditambah, pengalaman dalam tempat gelap pada malam hari dan diselimuti oleh teror dari orang yang sama. Berjuang bersama kakaknya untuk bisa selamat, namun berakhir sendiri sebab bantuan datang terlambat.
Karena kejadian itu, Kimberly sempat memiliki fobia pada darah, benda tajam, dan ruang gelap yang sangat parah. Selama ia dikembalikan sementara ke panti asuhannya, ia jadi sering mengurung diri, menangis, dan tidak mau bicara dengan teman-teman panti, bahkan nanny yang merawatnya. Ia juga sempat tidak mau makan selama beberapa hari dan hampir terjangkit anoreksia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com