webnovel

86. Pertandingan Tanpa Arena

Raffa. Remaja yang kokoh dalam diamnya. Menyendok satu persatu bakso bulat untuk masuk ke dalam mulutnya dan mengisi perutnya yang sedang keroncongan siang ini. Remaja itu duduk sendirian. Tak memojok namun memilih tempat yang sedikit lebih tenang dari jangkauan sebagian orang-orang asing yang ada di dalam kantin. Bukan pemandangan yang aneh lagi untuk siapapun yang menatapnya, Raffa selalu suka menyendiri. Bukannya tak ada teman yang ingin mendekat padanya, namun remaja itu memang sengaja menyaring siapa-siapa saja yang boleh masuk ke dalam hidupnya sekarang ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter