“Apa kita akan baik-baik saja?”
Ralin mendongak memandang Yuga yang berjalan di sebelahnya. Seminggu setelah insiden yang mereka alami, kini pihak sekolah memanggil mereka berdua untuk melakukan mediasi dengan para haters. Lima meter di depan mereka, di koridor yang sama yang menuju ruang mediasi, sosok tiga haters mereka berjalan lambat. Fani yang ada diantara mereka, sesekali menoleh ke belakang, memandang Yuga dengan sedih. Dua lainnya, Ranu dan Arnold berjalan di depannya dengan punggung kaku, tanpa menoleh sama sekali.
“Tentu saja, Ralin.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com