Ciuman hangat jatuh di bibir Citra tanpa henti. Saat berciuman, gambaran di benaknya seolah lepas kendali. Ketika dia bereaksi dan menyadari, wajah pria yang ada di depannya ini berubah menjadi bayangan masa lalunya yang kelam. Ingatannya tidak dapat ditinggalkan. Dia juga tidak bisa menyingkirkannya.
Satya sudah memperhatikan setiap gerakan Citra, jadi ketika gadis itu mengulurkan tangan untuk mendorongnya agar menjauh darinya, Satya langsung mengunci kedua pergelangan tangannya di atas kepalanya tanpa ragu. Dia menatap wajahnya sambil menunduk, dan berkata, "Buka matamu dan lihat aku."
Citra membuka matanya. Wajah cantiknya terpantul di mata Satya. Mungkin karena jarak saat ini yang terlalu dekat, di mata Satya hanya ada wajah Citra yang merona saat ini. Oleh karena itu, setiap guratan ekspresinya dan setiap gelombang emosinya, Citra bisa melihatnya dengan begitu jelas di mata Satya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com