webnovel

Ark: Jeritan Nuri Gagap Bagian 1

"TOLONG" Kedengarannya aneh. Melengking tinggi, tapi seakan-akan tersumbat. "Tolong! Tolong" Bulu roma Jisung merinding setiap kali jeritan itu memecah kesunyian. Datangnya seperti dari gedung tua yang tak terurus itu.

Kemudian terhenti dengan tiba-tiba. Seperti tercekik. Dan justru semakin menyeramkan Remaja jangkung berambut hitam itu berlutut balik sebatang pohon palem yang besar. Ia memberanikan mengintip ke arah rumah yang terletak di ujung jalan masuk yang berkerikil. Ia tadi sedang berjalan di situ bersama patnernya Kim Doyoung, ketika tiba-tiba terdengar ada yang menjerit. Keduanya cepat-cepat berlindung ke balik Semak.

Di seberang tempat Jisung, Doyoung juga mengintip ke arah rumah. Mereka menunggu kalau-kalau terdengar bunyi sesuatu lagi. Tapi kini rumah tua bergaya Spanyol itu yang letaknya agak di belakang kebun yang sudah merimba karena tak terawat diselubungi kesunyian lagi Kesunyian yang mencekam.

"Hyung!" bisik Jisung. "Tadi itu laki-laki atau perempuan?"

Doyoung menggelengkan kepala.

"Entah," balasnya dengan berbisik pula. "Mungkin bukan kedua-duanya."

"Bukan kedua-duanya?" Jisung meneguk air ludah. Yang jelas itu tadi bukan suara anak kecil. Lalu jika juga bukan laki-laki atau perempuan, kemungkinannya tinggal. Jisung tidak mau membayangkan kemungkinan itu lebih jauh.

Kedua member NCT itu masih tetap menunggu. Hawa musim panas di tempat mereka sekarang terasa pengap dan menyesakkan. Mereka dikelilingi pohon- pohon palem, semak belukar, dan bunga-bunga yang tumbuh tanpa perawatan. Dulu kebun itu mestinya indah. Tapi karena lama terbengkalai, kini kelihatannya lebih mirip hutan. Dan gedung tempat tinggal yang terletak di belakang nampaknya juga tak terurus. Gedung itu tempat tinggal park Bogem, seorang aktor yang biasa memainkan karya-karya M.Yahya, pujangga Indonesia dari Abad Pertengahan. Ia juga sahabat Bong Jong Hoo, sutradara kenamaan yang telah menciptakan sekian banyak film yang menegangkan syaraf. Jisung dan Doyoung datang ke situ sebagai detektif. Maksud mereka hendak menawarkan jasa pada Mr. Park Bogem, untuk menolongnya mencari seekor burung nuri piaraan aktor itu. Mr. Bang Joon Ho bercerita pada mereka bahwa aktor itu gelisah karena burungnya hilang. Ia ingin mendapatkannya kembali. Dan kini-tahu-tahu terdengar suara menjerit meminta tolong. Dan

kedua remaja itu meringkuk di balik semak, menunggu perkembangan selanjutnya.

"Aduh, Hyung - kita ke sini kan untuk mencari nuri hilang," kata Jisung. Ia bicara berbisik-bisik. "Tapi sebelum kita sempat menginjakkan kaki di rumah itu, tahu-tahu sudah ada yang menjerit-jerit minta tolong!"

Kalau kalian mau lanjutin Bacanya kunjungi My Blogs yah

www.rosimlee.blogspot.com