Rio berjalan malas ke mall sekarang, isi kepalanya mengepul, dia tidak begitu tahu harus melampiaskan sesuatu dengan berbelanja keperluan mengemil, minuman bersoda bukan alkohol.
Nafasnya terlihat menghela malas, tidak ada yang serius, tidak ada yang bisa diperjelas. "Maafkan aku."
Astaga, Rio pria yang tidak bisa dipercaya, astaga pria ini tidak bisa bertanggung jawab, menyebalkannya lagi dia ini hidup menyedihkan.
"Bisa kau menyingkir sedikit tuan? Saya ingin membeli cemilan di depan anda," minta izin perempuan bertubuh tinggi lebih sedikit dari Rio. "Ah, maaf."
"Silahkan, nona." Rio brjalan menjauh, dia memilih ke ujung sisi nya yang lain membiarkan tubuh dan hidupnya tidak terganggu lagi, wanita tadi mengambil beberapa cemilan kentang, hampir lima, membopong banyak cekilan itu dan berjalan menjauh.
Awlanya Rio ingin perduli, hanya saja dia menjadi sangat tidak perduli dan kembali melamun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com