webnovel

Bidak catur yang sudah di tempatkan di tempat masing-masing

Sarapan pagi ini begitu hening, Rosa tersenyum terus menerus sejak datang ke meja makan. Semalam dirinya bermimpi indah karena dapat mengobrol dengan Drakon sampai larut malam, Drakon berjanji akan membantu Rosa untuk ikut ke Kerajaannya dan kami bisa sering bertemu disana.

Senyum Rosa membuat Drakon yang baru masuk ke dalam ruang makan langsung ikut tersenyum, disamping ada Madeleine yang sudah bergelayut manja.

"Pengantin Baru wajahnya segar sekali pagi ini." Ibu Ratu Liliaceae tersenyum menyambut Drakon dan Madeleine yang sudah duduk di bangku masing-masing.

"Ah ibu bisa saja, bagaimana tidur ibu semalam? nyenyak? maaf karena membuat ibu kelelahan karena harus membantu kami menyambut tamu." Kata Madeleine yang sudah berucap dengan santun dan lembut.

"Tidak masalah, acara pernikahan ini diadakan sekali seumur hidup. Aku senang bisa menggantikan kalian yang sudah masuk ke kamar secara bersamaan, untuk memberikan aku cucu Secepat mungkin." ucapan Ibu Ratu Liliaceae membuat Madeleine sedikit bingung. Seingat Madeleine semalam, Drakon datang saat sudah larut malam ke dalam kamar.. setelah itu mereka memang bercinta hingga hampir pagi, Kenapa Ibu Rati berkata bahwa mereka masuk ke dalam kamar secara bersamaan?.

"Ibu jangan bahas hal itu di meja makan, Kasihan Madeleine istriku pasti sangat malu." Drakon yang sudah melihat raut curiga dari Madeleine, langsung mencium kening istrinya dengan lembut dan memegang tangannya memberikan kehangatan di pagi hari.

Madeleine langsung ikut tersenyum dan melupakan pemikirannya tadi, Madeleine sedang di mabuk cinta. jadi semua perlakuan Drakon adalah hal yang selalu di tunggu oleh Madeleine.

Raja Rendra hanya bisa tersenyum senang melihat aktivitas pagi ini, Dirinya merasa tenang sekarang. karena Puterinya satu-satunya sudah mendapatkan pendamping dan akan membuat dua kerajaan menjadi lebih kuat dengan penyatuan ini.

"Anakku, Madeleine.. ayah senang karena kau sudah bisa tersenyum dan mendapatkan suami yang bisa mencintaimu, tugas ayah sudah selesai sekarang.. tolong jadilah istri dan ibu yang baik, hormati suamimu dan sayangi anakmu. Puterimu Rosa Centifolia, Dia butuh kasih sayangmu dan perhatianmu. Aku sudah mewujudkan keinginanmu, sekarang tolong wujudkan keinginan ayahmu ini." Raja Rendra berkata dengan lembut pada Madeleine, Madeleine yang mendengar permintaan ayahnya hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

Walaupun sebenarnya Madeleine sangat jijik setiap kali melihat Rosa anaknya, Anak pembawa sial dan membuat hidup Madeleine seperti dalam neraka bertahun-tahun ini.

Madeleine dulu di Perkosa oleh banyak pria, Salah satunya pria muda yang matanya begitu tajam dan memabukkan. Pria yang sudah mengambil kehormatan Madeleine dan juga menanamkan benih ke dalam rahim Madeleine.

Mata laki-laki itu sama persis dengan mata Rosa saat ini, setiap melihat Rosa maka Madeleine seperti melihat pria yang memperkosa dirinya.

Sejak melahirkan Rosa sampai Rosa sebesar ini, Madeleine memang tidak pernah mengurus anak perempuannya itu. Ayahnya Raja Rendra-lah yang memberikan semua kasih sayang pada Rosa dan mengurus Rosa hingga Sebesar sana secantik ini.

Madeleine di kurung dalam istana ini dan tidak bisa keluar kemana-mana lagi, merasa hidupnya sudah tidak berarti lagi. Madeleine sering menyuruh pengawal untuk masuk ke kamarnya dan memuaskan dirinya setiap malam.

Setelah pemerkosaan itu, Madeleine seperti haus akan Sex. Sex adalah hidupnya saat ini, Setiap malam akan ada pengawal yang bergantian menjaga pintu kamar Madeleine. dan juga menghangatkan Madeleine dan membuat Madeleine mengerang nikmat di atas tempat tidur.

Semua itu tentu saja menjadi sebuah rahasia yang tidak akan pernah terbongkar ke telinga ayahnya, Madeleine selalu memberikan uang untuk para pria yang sudah memuaskan nafsunya.

Walaupun percintaan dengan para pengawal tidak membuat Madeleine benar-benar Klimaks dan mendapatkan sebuah kehangatan yang luar biasa. tapi setidaknya hal itu bisa membuat Madeleine kehilangan rasa hausnya sebentar saja.

Namun.. sekarang Madeleine tidak perlu repot-repot untuk mengajak pengawal ke atas tempat tidurnya, sebab Drakon sudah bisa membuat Madeleine jatuh hati dan membuat Madeleine merasakan percintaan panas tanpa diduga-duga.

"Madeleine, kau sedang memikirkan apa? ayah sedang bicara." Raja Drakon membuat Madeleine tersadar lalu buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya sedikit kelelahan dan mengantuk, maaf ayah aku membuatmu menunggu. aku akan berusaha menjadi istri dan ibu yang baik, aku berjanji." Kata Madeleine yang sudah menunduk hormat saat mata ayahnya menatap Madeleine.

"Bagus anakku, aku akan melihat dirimu yang akan menjadi Ratu suatu hari nanti. ayo kita lanjutkan sarapan paginya." Raja Rendra sudah memotong daging domba yang di sediakan di atas piringnya.

Mendengar kata menjadi Ratu, tentu saja Ratu Liliaceae tidak setuju akan hal itu.

Dirinya masih cukup sehat untuk menjadi Ratu dan mendampingi anak laki-lakinya. Madeleine hanya perempuan kotor yang dijadikan bidak catur oleh Liliaceae. Memangnya kenapa Ibu Ratu mau repot-repot menjodohkan anak kesayangannya dengan pelacur kotor seperti Madeleine? tentu saja karena kerajaan Centaurus yang besar ini.a

Ibu Ratu Liliaceae sangat tau siapa Madeleine di dalam istana ini, seorang pelacur yang selalu membawa banyak pria ke atas tempat tidur.

Hah! Anaknya tidak boleh mendapatkan sisa, tapi mau dikata apa? Madeleine adalah satu-satunya pewaris tahta. tentu saja Ibu Ratu Liliaceae mau menyingkirkan fakta kotor tentang Madeleine dan membuat Madeleine menjadi menantunya.

"Maaf jika aku membuat sarapan ini terganggu, Kakek.. apakah aku boleh ikut ibu ke kerajaan Hibrida?." Suara Rosa menginterupsi semua orang yang sedang makan, salah satunya Madeleine. saat ini Madeleine sudah mengerutkan keningnya heran mendengar permintaan Rosa.

"Kau mau ikut ibumu dan ayahmu? kau yakin Nak?." Tanya Raja Rendra dengan nada lembut.

"Iya Kakek, aku ingin bisa bersama dengan ibu dan ayah. apa kakek mengijinkan?." Tanya Rosa lagi.

"Rosa.. jika kau ikut denganku, siapa yang akan menjaga Kakekmu?." Madeleine lebih dulu bersuara dan menatap anaknya dengan pandangan kesal.

Rosa langsung menunduk takut saat melihat tatapan mata ibunya. "Maafkan aku ibu.. aku.."

"Tidak apa Madeleine.. jangan marahi anakmu seperti itu, Rosa.. jika kamu mau ikut Ibu dan Ayahmu, maka pergilah Nak.. tapi jangan lupa untuk sering mengunjungi kakek setiap sebulan sekali ya. Kakek pasti akan sangat merindukan dirimu." Ucapan Raja Rendra membuat Rosa Langsung tersenyum senang, Tapi tidak dengan Madeleine yang sudah menggenggam sendok di tangannya dengan kuat.

Drakon yang melihat Amarah dari Madeleine, langsung menggenggam tangannya dan menatap mata istrinya itu. berkata lewat tatapan mata bahwa semua akan baik baik saja.

Akhirnya Madeleine menghela nafas pelan lalu melanjutkan makannya lagi, Semua ini demi Drakon. Madeleine tidak mau terlihat menjadi ibu yang jahat di depan Drakon.

Drakon tersenyum melihat Madeleine yang sudah tenang, Drakon lalu melirik sekilas ke arah Rosa dan mengedipkan sebelah matanya. membuat Rosa langsung tersipu malu dan berpura-pura menunduk.

Kedipan mata Drakon di tangkap jelas oleh Ibu Ratu Liliaceae, Hal bagus yang ibu Ratu dapatkan pagi ini. Dirinya akan mendapatkan satu bidak catur lagi untuk menyingkirkan Madeleine secara perlahan dari hidup Drakon.

Ya... Rosa Centifolia..

Gadis polos yang sepertinya menyukai anak laki lakinya, ah tepatnya Menyukai ayahnya sendiri..

Next chapter