Denada bangkit dari tempat duduknya, mengambil inisiatif untuk mengundang gadis yang memegang lengan Ivan itu untuk duduk di kursi yang masih kosong. Dia juga dengan sengaja menempatkan gadis itu di sisi Ivan.
"Fifi, ini bukan pertama kalinya kamu berkunjung ke rumah kami. Aku masih ingat saat kamu masih kecil dan bermain bersama Ivan. Mengapa sekarang kamu tampak begitu malu? Apa kamu masih merasa tidak nyaman?" Lina tersenyum pada gadis bernama Fifi itu.
Saat mendengarkan Denada berbicara, Lina bisa menyimpulkan bahwa Fifi sudah mengenal Ivan sejak anak-anak. Lina masih tidak percaya ibu Ivan itu bisa melihat hubungannya Ivan. Dan sekarang dia harus melakukan ini tepat di depan Lina. Ini membuat semuanya tampak jelas. Pemahaman Lina tentang alasan Ivan yang tiba-tiba menghilang itu semakin jelas. Ini adalah realita yang pahit. Tapi Lina bukanlah wanita biasa yang lemah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com