"Apa? Kamu tidak berhasil berbicara dengan Pak Haris?" Samuel yang sedang meneguk kopi panas hampir memuntahkannya saat mendengar Yura berbicara. Kopi itu panas, tapi dibandingkan dengan penjelasan Yura, Samuel bahkan merasa lebih terkejut saat mendengarnya. Dia merasa Yura terlalu berani dengan Pak Haris. Yura ternyata memberikan catatan kecil yang menanyakan tentang cinta pertama pria itu! Tentu saja Pak Haris menjadi marah seperti tadi.
Yura menghela napas panjang. Dia keluar dari perpustakaan usai asisten Pak Haris membawanya pergi. Pak Haris ternyata juga bisa marah dengan keras seperti tadi. Yura sungguh tidak menyangka. Tapi dia tahu itu bukan hal yang disengaja.
Yura pun menemui Samuel di kafe di dekat villa Pak Haris untuk minum dan berbicara tentang apa yang terjadi di villa. Dia melihat bola mata Samuel hampir keluar saat menatapnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com