webnovel

Sebelum Perang Salib I Part II

ivan : hey deni, i got some news, in your timeline, you're a supposed to be one of the esteemed noble. thanks to other you.

deni 1 : huh ?

ivan : ( menghela nafas ) Tol*l kau itu bangsawan di sana, cincin dan gelang itu diberikan oleh dirimu dari masa sekarang pakai baik-baik.

deni 1 : oh benarkah ? hehehe ( tertawa sinis )

ivan : i'm out, i'll gather some information, keep stick with that dork ellen.

ellen : alright ivan... and you dorky will do nothing before i allow you.

deni 1 : look who's talking ? i'm noblest here.

ellen : oh, you inquire a brutal way huh ?

( ellen meninju wajah deni, deni terjatuh dan ellen menginjak-injak deni )

deni 1 : stop it, my fault, power has blind me.

ellen : say it properly

deni 1 : sorry mistress, i want you to spare me.

( ellen tertawa dan terus menginjak-injak deni )

ellen : more.. more.. hahaha...

deni 1 : aw c'mon, is this your fetish ? your fetish are unbelievably disgusting.

ellen : okay i stop now.

( kemudian, penjaga datang dan mengetuk pintu tempat dimana deni & ellen menunggu paus )

penjaga : Mesdames et messieurs, qu'est-ce qui ne va pas ? le pape Urbanus est arrivé.

ellen : c'est bon, on va se préparer.

penjaga : D'accord, madame.

ellen : merci.

( deni bingung dan bertanya apa arti percakapan mereka tadi lalu ellen menjawab kalau paus urbanus hampir tiba )

...

( paus urbanus tiba )

...

( ivan kembali menghubungi mereka )

...

deni 1 : what ?

ivan : heh, aku mau memberitahu, coba tekan tombol di jam tangan mu itu.

deni 1 : tombol mana ?

ivan : cuma ada satu tombol di jam mu ( marah )

( deni menekan tombol, jam tersebut bisa menerjemahkan percakapan orang-orang di gedung clermont secara real time dengan display kata-kata yang muncul dijam )

ellen : thanks ivan.. ( menoleh ke deni ) now you don't need to ask me anymore.

deni 1: okay.

( sang paus memasuki ruangan, duduk dimeja dan meminta orang-orang tenang, disini paus mendiskusikan kalau para bangsawan perancis sudah menyumbangkan sebagian harta mereka, paus kemudian menoleh ke arah deni )

paus : Merci de ta générosité, moniseur deni.

deni 1 : ( mengangguk )

...

( setelah rapat di clermont, deni & ellen keluar gedung, ditemuinya seseorang yang tampak tidak asing mencari mereka berdua, rupanya pria itu adalah jusuf )

ellen : jusuf ? is that you ? how ??? ( heran )

jusuf : you be able to get here so do i. come, we have no time to waste ( aksen timur tengah )

...