webnovel

artefak di palestina III

( oi.. oi.. oi.. siti ropeah... *dering alarm )

deni : hah, dah jam berapa ni.

( jam menunjukan pukul 5 pagi )

( deni pun mandi, bersiap melakukan ibadah subuh dikamar hotelnya ).

deni : wah, adem banget dah emang subuh ni.

tapi laper bener, makan ah.

( deni makan didalam kamar hotelnya, dia pun mengupload story wa di handphone nya... *pagi ditanah palestina ).

( jam menunjukan pukul 8 pagi, deni pun menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk meriset penggalian ritus bersejarah. deni sampai dikomplek al-aqsa, sekali lagi ada tentara israel menanyakan sesuatu ).

tentara : may i check your stuff ?

deni : yes you may, but don't mess it.

tentara : what is this for ?

deni : historical digging.

( deni menunjukan surat izin untuk melakukan penggalian sejarah di komplek masjid al-aqsa )

tentara : you may cross.

deni : very kind of you.

( deni pun berhenti dibagian belakang masjid al-aqsa dengan kubah warna biru marmer, letak masjid ini sendiri berada di arah barat arah masjid kubah emas di komplek masjid al-aqsa ).

deni : baiklah, pertama-tama kuas, dan bersihkan lokasinya.

( deni membersihkan beberapa puing bangunan, namun dia tidak menemukan apapun ).

deni : loh kok nggak ada, bukannya di internet ada ?

( deni kembali membuka handphone, dan membuka ulang situs tersebut. dijelaskan bahwa artefak itu ada disuatu tempat didekat ruang bawah tanah ).

deni : pantes kagak nemu. dibawah toh.

( deni pun berpindah lokasi, dia melihat ada anak tangga yang mengarah kebawah, dia pun turun, setelah masuk kebawah tanah melalui tangga tersebut, deni melihat seperti ada sebuah pintu dengan ornamen gaya arab dan eropa dizaman dulu ).

( deni mengeluarkan kuas kecil dan senter mininya, dan mulai membaca tulisan itu ).

deni : ketika aku muda, aku melalui banyak pengalaman, kusampaikan ini pada diriku dimasa depan... sentuhlah puing batu disamping kananmu dengan jari telunjuk.

( deni mencari puing yang dimaksud lalu dia menemukan batu dengan panjang seperti tongkat, denipun mencabutnya. hal itu menyebabkan pintu misterius itu terbuka ).

deni : ah, berhasil.

( denipun masuk, deni mengganti senter mini nya dengan senter besar, karena dibalik pintu itu terdapat koridor panjang dan gelap. deni melangkah maju, setelah cukup jaub melangkah, deni terhenti, dia seperti mendengar ucapan beberapa orang ).

orang 1 : it is not here, how many times should i tell you huh ?

orang 2 : i am getting annoyed, shall we leave this site ?

orang 1 : of course we should, prepare your tools, we are about to heading to that locations.

( deni yang menguping tidak sengaja tersenggol pilar batu yang menyanggah lorong ).

orang 1 : whose there ?

orang 2 : stop it you dumb, we could get noticed by palestine people.

orang 1 : my bad, go.

( orang berdua tersebut pergi dengan memanjat seutas tali ).

( deni pun mengecek untuk memastikan lokasi tempat kedua pria tersebut tadi berbicara, deni melangkah maju, dilihatnya tulisan kaligrafi didinding emas bertuliskan huruf yahudi kuno ).

deni : hmm.. mana nih pena

( deni mengeluarkan buku sakunya dan menyalin setiap tulisan dari kaligrafi tersebut, setelah itu deni memfoto setiap sudut dari ruang kuno itu. deni pun bergegas keluar melalui tempat yang tadi dilaluinya ).

( deni sampai dipermukaan dan nampaknya tidak ada yang menaruh curiga, deni pun langsung mencari tempat minum kopi di sekitaran kompleks masjid al-aqsa, sembari meminum kopinya, deni menyalin lagi seluruh kaligrafi tadi dibuku sakunya ).

deni : kalau gua tanya yahudi keknya gua bakal mampus deh, oh hey there mister waittre, may i ask you something ?

pelayan : yes sir ? is there something that i could help ?

deni : are you a palestine ?

pelayan : yes, why ?

deni : where is palestine historical centre ? could i find a palestine archeolog there ?

pelayan : yes you could.

deni : could you tell me the address ?

pelayan : yes, i will write the direction for you.

deni : gratitude.

( pelayan tersebut menuliskan alamat dari pusat sejarah palestina ).

pelayan : here.

deni : thank you, alhamdulillah.

pelayan : are you moslem ?

deni : yes, why ?

pelayan : no, i'm moslem too, alhamdulillah, just follow the directions, but be careful with who you talk with, you know it right, brother.

deni : thank you, and here is the bill, i want to heading there right at this moment.

pelayan : may Allah with you, assalamualaikum.

deni : wa'alaikumushallam.

( deni langsung mencari bus yang menuju tepi barat, selang 1 jam, deni sampai dan masuk ke pusat sejarah hendak membeli tiket masuk ).

( deni masuk, setelah mengamati sesaat, perhatiannya tertuju pada sebuah lukisan, deni mendekat dan menerjemah setiap tulisan tersebut dengan google translate ).

( deni kesal karena terjemahan google kacau, namun ia mengambil kesimpulan bahwa pria tersebut dalam bahasa arab bernama Deni Pranata ).

deni : hah ?? tunggu dulu ?? berjubah hitam panjang, memakai kalung dengan tulisan H bercorak seperti suatu ordo ? ini aku kan ?.

( deni melihat kalungnya dan persis sama, deni pun baru ingat bahwa pakaiannya dan pakaian pria dilukisan sama ).

deni : tidak. apa maksudnya ini.

( tiba-tiba kepala deni pusing dan mendengar lagi bisikan aneh dikepalanya ).

bisikan : kau sudah membacanya. ini hanya awal dari segala sesuatu. bersiaplah.

( deni jatuh pingsan, pengurus pusat sejarah segera merangkul deni untuk dirawat ).

~

Next chapter