Setelah Olivia membeli barang yang dia inginkan, kami melanjutkan perjalanan untuk berkeliling pasar malam, anginnya malam benar-benar sejuk, ditambah dengan suasana pasar yang sangat ramai, membuat keadaan larut dalam suasana yang menyenangkan.
"Refta ayo kita kesana, disana sangat ramai" Sambil melihat ke arah yang sedang banyak antrian, kulihat orang-orang sampai antri kebelakang, benar-benar antrian panjang.
"Kita lihat saja, atau ikut antri, itu sangat panjang menurutku" Tanyaku untuk memastikan agar tidak ikut dalam antrian.
"Sudah ayo cepat kita keasana" Olivia menarik tanganku sambil berlari ke arah antrian yang sangat panjang.
"Wahh… Indahnya" Sambil melihat kearah permainan yang dihias dengan warna-warna yang begitu menarik ditambah permainan ini juga menantang adrenalin seseorang.
Antriannya benar-benar panjang dan memakan waktu yang cukup lama, aku mencoba mengambil inisiatif membelikan makanan dan minuman "Olivia tunggu di barisan, aku akan segera kembali" Sambil memegang pundaknya aku meninggalkan Olivia sejenak.
"Kamu mau kemana?" Tanya Olivia penasaran.
"Sebentar aku akan membawakan makanan, tunggu di sini ya" Jawabku lalu pergi untuk mencari makanan dan minuman sambil menunggu antrian yang cukup panjang.
"Wah kamu benar-benar pengertian ya Refta, tahu saja kalau aku sedang lapar" Olivia meledekku sambil tersenyum.
"Ya tunggu lah sebentar" Aku pun bergegas menuju ketempat makanan, lalu membeli roti isi dan minuman, setelah membayar aku bergegas menuju ketempat antrian Olivia.
"Ini makanlah untuk mengisi perut, dengan antrian panjang ini entah berapa lama lagi kita akan di depan" Keluhku melihat antrian yang belum habis dari tadi, dan aku rasa bahkan pergerakannya sangat lambat karena panjangnya antrian ini.
"Tidak apa-apa, lagipula ini masih pukul tujuh" Jawab Olivia dengan tenang dan menyembunyikan kegelisahannya, karena tidak sabar dengan antrian yang sangat panjang.
"Kamu mau Refta roti dagingku?" Sambil menyodorkan rotinya kepadaku.
"Rotiku masih ada, kamu makan saja" Aku mengatakan kepada Olivia untuk tidak memakan rotinya.
Tiba-tiba Olivia menggigit roti yang kumakan, "Enak juga rotimu isi coklat keju, coba lah punyaku sudah ku beri saus sedikit, jadi rasanya akan lebih pedas dan nikmat" Sambil menyuapnya kemulutku, akupun menerima suapannya, dan aku mencoba memberikan suapan kepada Olivia.
Olivia menerima suapanku, tidak terasa roti kamipun habis sambil saling menyuapi, coklat dari rotiku meleleh ke bagian bibir Olivia dan berjatuhan ke bajunya, aku segera mengambil sapu tangan dari sakuku, ku pegang tangannya lalu aku elap bagian bibir bawahnya dengan lembut, setelah itu ku bersihkan juga bajunya, kami berdua terhanyut dalam suasana yang indah, sambil berjalan kedepan tanganku memegang tangan Olivia.
Tidak sadar kami membuat orang-orang yang di belakang kami terganggu "Hei, majulah, kalian mau kami selak antriannya" Teriak orang di belakang kami.
"Oh Maaf" Jawab Olivia sambil tersenyum ke orang tersebut, lalu melihat ke arahku dan tersenyum, aku pun membalas senyumannya.
Kami saling berpegangan tangan, sampai antrian kedepan, akhirnya tiba juga kami di depan, tersisa satu putaran lagi sebelum kami naik ke kereta malam yang populer di pasar malam ini, lalu setelah menunggu beberapa saat, akhirnya tiba untuk kami naik.
Petugas memasang sabuk keamanan, sambil memasangnya petugas tersebut menjelaskan kepada kami "Jangan mengendurkan sabuknya ya, ini sudah ikatan yang standar" Jelas petugas itu kepada kami.
"Standar sabuknya apa benar-benar membuat perut kami terlilit" Tanya ku menyinggung, karena ikatannya benar-benar sangat kuat perutku sedikit sakit rasanya karena ikatan yang kencang itu.
"Ya memang seperti itu ikatannya, harap bersabar ya dan selamat menikmati perjalanannya" Senyum petugas itu sambil mengencangkan sabukku.
Lalu kereta pun mulai berjalan, awalnya kereta ini benar-benar pelan, sambil berjalan pelan Olivia mulai bercerita sedikit tentang dirinya "Waktu aku kecil, ayahku sering mengajakku kemari bersama dengan kakakku, kami sangat senang dengan jalan-jalan malam, suasana yang ramai, orang-orang yang berteriak saat bermain, dan hal-hal lain yang sangat menyenangkan lagi" Sambil menatap kedepan dan tersenyum saat bercerita.
Senyumannya benar-benar manis dan menawan kadang aku gugup saat bersamanya, dan kadang juga aku tidak tahu harus mengatakan apa, tapi aku mencoba untuk terus melakukan yang terbaik yang aku bisa.
Kereta pun berjalan dengan cepat dari yang awalnya jalannya datar, dengan cepat menanjak ke atas dan membuat orang-orang mulai berteriak, Olivia yang ada di sebelahku pun ikut berteriak saat kereta mulai berjalan menanjak, setelah sampai dipuncaknya, kereta tersebut mengikuti jalur kebawah, kami semua merasakan jantung yang berdebar.
Saat kereta ke arah bawah, Olivia yang ketakutan dengan refleks memelukku dengat erat, sambil berteriak dan memejamkan matanya, terdengar dengan serempak orang-orang berteriak antara ketakutan dan gelisah, atau mereka semua senang saat berada di kereta tersebut.
Setelah dari atas ke bawah, selanjutnya kami di bawa ke sebuah pemandangan dalam ruangan dimana kanan dan kiri seperti akuarium, terdapat ikan-ikan besar dan kecil bersamaan "Refta lihat ikan-ikannya sangat cantik" Terkagum Olivia melihat suasana dalam ruangan seolah kami dalam akuarium dilapisi kaca dan terdapat banyak ikan, seperti lautan dalam sebuah ruangan, benar-benar memanjakan mata kami.
"Ya menakjubkan, rasanya tidak sia-sia kita mengantri panjang dan lama" Jawabku sambil terkagum melihat pelayanan yang diberikan, benar-benar memuaskan mata dan membuat semua perasaan menjadi satu, gelisah, senang, takut dan hal-hal lainnya menjadi satu di hati orang-orang yang ikut berada di kereta ini.
"Iya benar, waktu yang lama terbayar sudah semuanya" Tersenyum puas Olivia saat melihat semua pemandangan yang ada.
Tidak terasa setelah kami berputar beberapa waktu akhirnya hampir tiba di ujung, tidak berhenti dengan kejutan-kejutan yang diberikan, di akhir jalan kami berada dalam sebuah ruangan gelap, tidak ada cahaya sama sekali, namun kereta masih berjalan, kali ini jalannya cukup pelan, di depan terlihat cahaya, sampai tiba di depan cahaya, sebuah bayangan mengagetkan semua orang dengan teriakan "Waaaaa...…." Suara jeritan dari hantu buatan yang membuat banyak orang ketakutan dan mengagumkan menurutku.
Teriakan dari hantu membuat semua orang ikut berteriak bersamaan, bahkan ada yang pingsan, benar-benar memuaskan dan menakjubkan, akhirnya kami tiba di akhir perjalanan, dan waktunya untuk turun.
Aku dan Olivia berputar lagi untuk menikmati akhir dari malam ini, "sudah pukul 7.35 tidak terasa, benar-benar menyenangkan" terang Olivia dengan senyuman kepuasan, dan menandakan waktunya untuk pulang.
"Malam yang panjang, namun terasa singkat saat bersamamu" Kataku sambil menatap matanya.
Lalu Olivia mencium pipiku dan mengucapkan kata-kata yang indah juga "Terima kasih sudah menemaniku malam ini"
"Aku yang harus berterima kasih, sudah memberikan pengalaman yang benar-benar luar biasa" Jawabku kepada Olivia dengan senyuman lalu ku elus kepalanya pelan.