webnovel

#30 bangkitnya JAC & JC

3 hari kemudian aku pun diperbolehkan untuk pulang.

setelah aku menyapa kosan ku.

aku menuju bengkel.

Di bengkel pesta sudah siap untuk menyambut ku.

"Angkat gelas mu teman"

Kalimat pembuka untuk perayaan ku.

Aku duduk dan bersandar di kursi di dekat jendela.

badan yang belum sembuh total memaksa ku agar tidak banyak bergerak.

aku melihat langit.

Rasanya di langit ada senyuman bapak dan pak Hasan.

Pak Toha menceritakan kronologi setelah ak pingsan.

dan ternyata Wanda dan Adi adalah dalang dari penyerangan padepokan Elang Merah.

Dan yang mengejutkan adalah bergabungnya vino.

Dia juga mengakui bahwa dia pembunuh pak hasan.

Seseorang menghampiriku.

"Ak sebenarnya tidak ingin membunuhnya."

Ujar vino

"Tapi akhirnya dia mati walau kau tak membuhnya" jawaban ku

Vino "pak Anwar yang melakukan penyiksaan kepada beliau."

Vino menunjukan bekas luka tusukan di pinggang.

"Luka apa itu?"

Tanya ku sambil menyalakan sebatang rokok.

"aku menahan tikaman pak Anwar ."

"Dia ingin membunuh beliau yang sedang terluka parah."

Entah kenapa ak tidak bisa dendam dan marah pada vino.

Ada sebuah perasaan yang sama ketika ak memandangnya.

Mungkin keadaan dan nasib kita sama.

"Aku bos mu yang baru. Tidak ada printah bunuh dan menghancurkan seseorang untuk sebuah uang."

"Bantu aku untuk menguasai kota ini"

"ak tak ingin lagi ada anak yang merasakan pedihnya kehilangan seperti ku lagi"

"Kuasai kota ini dan carilah uang dengan tidak melukai dan menyakiti seseorang."

"Walau cara yang kau ambil adalah cara yang dosa"

Vino "maksutnya bos?"

Aku "kuasai lah jalur perdagangan narkoba dan lainya."

Para mantan anggota EM terkejut dengan ucapan ku.

Vino "kita menjadi bandar?"

Aku "bukan hanya bandar."

"Tapi semua dunia gelap di kota ini"

"manfaat kan lah uang itu untuk menolong orang dan untuk menghidupi klompok mu."

"Tapi tanya lah aturannya kepada para petinggi JC"

"Ku harap kalian bisa menerima aturan main yang kita buat."

Karna vino merasa bersalah karna telah menyebabkan pak Hasan meninggal.

dia mengapdikan hidupnya untuk tujuan ku sebagai tanda maaf dan menyesal dari nya.

dan dalam aturan Elang merah akulah bos nya saat ini.

Vino juga memberi tahu ku siapa pelaku pembunuhan ayah dan ibu ku.

Ternyata Ki Kusumo lah yang membunuh ayah ku.

Karna beberapa muridnya tak sanggup menghadapinya.

Pada saat itu Ki Kusumo masih cukup muda.

yang dimaksud 2 orang yang mampu berdiri ketika terkena serangannya adalah aku dah ayah ku.

Dan aku juga baru tahu kalau setelah duel dengan ku Ki Kusumo meninggal.

Namun berita ini tertup rapi. Karena lokasi padepokan yang jauh dari warga.

klompok mereka juga rahasia.

Warga sekitar juga setuju dengan hal itu.

Kata yang tak bisa kulupa dari vino adalah

'kubunuh guru mu. Dan kau bunuh guruku."

"Kita impas kan"

Setelah tubuh ku kembali sehat

Di sudut kota ak dan anak-anak JAC menikmati sebuah sore dan memandang sebuah langit yang sedikit cerah.

Mungkin bebanku sedikit berkurang.

Seseorang menghampiri ku.

"Apa langkah mu" ujar bang Togar

ternyata dia bang Tigor dan para petinggi JC.

"siapkan grobak nipon"

Ujar ku kepada Sigit.

"Aku akan membantai semua penantang JAC."

"Baru kita tentukan langkah kita"

2 bulan kemudian

7 Win straik ku dapat.

Hal itu Sekaligus menjadi tanda bahwa JAC tak mati.

Dan ak juga mendapat kabar gembira.

Brendi tidak kalah di semua laga, dia juga beberapa kali memperoleh kemenangan.

Dan dia juga mempunyai mobilnya sendiri. Lancer Evo menjadi andalannya di lintasan.

kini JAC mempunyai 2 pembalab.

sekarang tinggal menunjukan ke mereka bahwa jc masih ada

bersambung.....

Next chapter