Carol sedikit terkejut karena Troy sudah berdiri di depan pintu kamarnya ketika Carol keluar dari kamarnya pagi itu.
"Sejak kapan kau di sini?" tanya Carol bingung.
"Sekitar lima menit," jawab Troy.
Carol menatap wajah pria itu, berusaha mencari gurat sedih di sana, tapi tak menemukannya. Bahkan tidak setitik duka pun.
"Kau … baik-baik saja, kan, Troy?" tanya Carol sedikit cemas.
Troy tersenyum. "Tentu saja," jawab pria itu dengan nada tenang.
Bahkan di matanya … tak ada lagi sorot kesedihan dan kehilangan. Padahal semalam, setelah Troy mengantarkan Carol ke kamarnya, Carol masih menangis memikirkan kehilangan pria itu hingga ia tertidur.
"Tapi, sepertinya semalam kau banyak menangis," ucap pria itu sembari menyentuh wajah Carol.
Carol meringis. "Apa tampak separah itu?"
Troy mengangguk.
"Cecil akan meledekku karena ini," keluh Carol.
Troy mendengus geli. Pria itu menoleh pada Lean yang sudah stand by di depan kamar Carol juga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com