"Sesungguhnya rezeki datang didahului kebaikanmu, barulah kebaikan orang lain. Kalau kau saja tidak baik, bagaimana orang lain bisa baik?"
Arin sedang berada di dalam mobil seorang diri. Ia mengemudi dan berhenti di depan sebuah minimarket di saat ia melihat sosok Hanna yang seperti orang panik menunggu di depan minimarket tersebut.
Saat Hanna melihat mobil Arin buru-buru ia masuk ke dalam mobil tersebut.
"Ada apa sebenarnya, Na? Kenapa kamu menyuruhku buru-buru kemari? Terus kenapa kamu kelihatan bingung banget?"
"Ini, Rin, lihat deh!" Hanna memberikan sebuah brosur kepada Arin. Arin membaca brosur tersebut sambil mendengar ocehan Hanna. "Bukankah ada kesempatan untuk kamu melakukan bayi tabung—"
"Hanna, aku nggak punya rahim lagi," sela Arin dengan tatapan kecewa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com