Aku tentu marah.
Tapi bukan itu harusnya,
Yang menjadi pilihanmu.
~Jung Arin.
Arin dan Yunghwa duduk berdampingan di salah satu gazebo. Arin sendiri kelihatan bingung dengan wajah serius yang ditunjukkan oleh sang ayah.
"Papa kenapa, sih? Ada hal penting apa sih, Pa?" tanya Arin mulai tak sabar.
"Papa sudah menemukan pelaku yag menabrak mobil kita."
"Serius?!" Arin membelalakkan matanya bahkan nyaris keluar dari tempatnya. "Siapa, Pa?"
"Kalau Papa kasih tau Arin akan berbuat apa?"
"Apa lagi? Ya memenjarakannya!"
"Kamu berjanji akan memenjarakannya?"
"Iya! Dia sudah membuat kita menderita. Dia sudah membuat kita kehilangan Mama, membuat Arin kehilangan Papa selama dua puluh tahun, serta membuat Arin hidup kesepian dan ketakutan. Arin gak akan membiarkan dia lolos begitu aja."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com