"Ya, ini aku." Suara Charlos terdengar dalam dan ngebass.
Rissa melepaskan ponsel dari kupingnya lalu melihat jam. Sudah pukul sebelas malam. Ia baru tidur selama tiga jam.
"A-apa kamu sudah membaca pesan dariku?"
"Ya."
Hening. Rissa bingung harus berkata apa. Tiba-tiba ia merasa sangat canggung, seperti ia baru pertama kali mengenal Charlos yang dulu. Charlos Sang Malaikat. Tapi kini sang malaikat sedang marah, mungkin.
"Charlos, apa kamu—"
"Kamu ada di mana?" tanya Charlos memotong pembicaraannya.
"Aku… aku ada di rumah." Rissa memang sedang berada di rumahnya yang baru.
"Oh. Lalu apa maksudmu ingin menemuiku besok? Memangnya kamu akan pergi ke Bandung?"
"Sebenarnya aku—"
"Rissa, jangan ke Bandung sendirian! Biar nanti aku yang ke Batam."
Rissa menyipitkan matanya. Rasanya aneh mendengar Charlos berkata seperti itu. Memangnya kapan Charlos bisa ada sempat untuk terbang ke Batam dan menemuinya? Selama beberapa hari ini saja Charlos seperti yang hilang ditelan bumi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com