webnovel

DIA HANYA MEMBUATMU MENANGIS

Kinan akhirnya sadar, sekitar pukul tujuh pagi. Ia tersentak, mana kala, saat membuka mata, yang terlihat pertama kali adalah wajah Andi.

"Kenapa aku ada di sini?"

Kinan langsung berusaha untuk bangkit, ia belum menunaikan ibadahnya.

"Key, jangan terlalu banyak gerak dulu. Kamu itu baru sadar lho. Aku nemuin kamu pingsan di sekitar kawasan apartemen, awalnya aku ragu, tapi, setelah kudekati, ternyata kamu."

Andi berusaha untuk menggapai lengan Kinan, namum ditepis pelan oleh gadis itu.

"Maaf, Key."

Sadar terhadap reaksi penolakan yang dilakukan oleh Kinan, Andi pun meminta maaf. Ia takkan mengulanginya lagi.

"Di mana tasku?"

Kinan perlahan mencoba bangkit lagi. Ia harus sholat. Tidak bisa tidak, sebab, ia menemukan ketentraman dan kedamaian saat melaksanan ibadah tersebut.

"Di sana, aku simpan di dalam lemariku."

Gadis itu mendesis pelan, kepalanya sedikit pusing, juga bagian bawah perutnya, terasa nyeri kembali.

"Biar aku aja yang ambilkan, Key."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter