Aisyah kembali menuju ke tempat Kinan. Dan ia melihat gadis itu terus memerhatikan mobil yang membawa Maya pergi.
"Nan."
Aisyah menyentakkannya.
"Ya?"
"Udah, lihatnya? Diajakin deketin sok jual mahal."
Kinan mencebik, "Bukan gitu, gue cuma belum siap. Udah itu aja."
"Ya udah, sekarang kita ke rumah sakit ya."
Kinan mengangguk. Namun, belum lagi kaki mereka melangkah menjauh, Kinan buru-buru menarik Aisyah kembali bersembunyi di balik pohon tempat ia bersembunyi tadi.
"Ada apa?" tanya Aisyah kaget.
"Farah ke sini."
"Apa?"
Aisyah mengintip sebisanya. Ia juga terkejut melihat keberadaan Farah di sini.
"Dia pasti mau ke makam yang tadi dikunjungi sama Tante Maya."
Aisyah menebak, tapi apa yang ia katakan itu benar.
Farah memang menuju ke arah sana, ia hanya tampak membawa sekuntum bunga.
Dengan cekatan Aisyah mengeluarkan ponsel, dan memotret Farah yang sedang menuju ke arah sana. Kemudian saat wanita itu duduk, dan mencium nisan itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com