webnovel

BAB 6 {BULAN}

Kini kurang satu hari lagi  Aku, Ali, dan Seli berpetualang. Sebelumnya aku udah ada janji sama sama mereka dan juga mis Zuliz untuk mengadakan pertemuan di basement rumah Ali.

Aku sangat antusias kali ini. Apalagi berasa di rumah Ali yang seperti kerajaan. Dan basement Ali yang sangat mewah. Entah kenapa basement kamar Ali itu berbanding terbalik dengan penampilan Ali yang KUSUT!

Tring tring.....

Handphone ku berbunyi. Menandakan ada pesan masuk. Dari Ali?

KAKAOTALK

|Ra cepat keluar! Aku sudah bersama

|kapsul ku!

Iya!!! Aku bilang mama ku dulu!|

|Dasar anak mama!!

Kalau saja dia ada di sampingku akan ku suruh Seli untuk menghajarnya!

"Ma Ra pergi dulu yah. Kerumah Ali."

"Oh. Oke. Seli?"

"Seli juga ikut kok."

"Oke."

Aku sebenarnya hendak tertawa dengan perilaku mama yang sedang sibuk dengan tv rumah yang suka ngadet ngadet minta di beliin yang baru.

Namun aku sekarang celingak celinguk di depan gerbang rumah yang katanya ada kapsul perak itu.

"Mana sih?" Dumel ku yang kesal banget.

Hampir 10 menit aku berdiri di sana dan tidak ada kapsul Ali di sana.

"Aelah mana sih? Dasar tukang tipu!!"

Akhirnya aku memutuskan untuk kirim pesan ke Ali.

KAKAOTALK

Al! Jangan bikin gue marah deh!|

|Siapa yang bikin lo marah sih Ra??

Yah lo lah! Ini gue udah di gerbang|

rumah gue. Tapi lo gak ada|

|Siapa yang suruh lo di gerbang! Kan gue

| suruh lo ke taman dekat rumah lo!!!

| Gimana sih????

Setelah melihat pesan dari Ali aku baru sadar kalau ternyata Ali mengirim pesan lagi ke aku. Dan menyuruhku untuk ke taman dekat rumah.

Kali ini aku malu saat Ali menatapku kesal di taman sebelah rumah ku.

"Eh Ra? Kamu kenapa?" Tanya Seli yang menyadari gerak gerik aneh ku.

"Gak apa Sel! Raib cuma malu aja." Sewot Ali.

"Yah dah putri ayo naik sebelum ada yang lihat!" Ajak mis Zuliz.

Tanpa banyak berpikir aku langsung loncat ke dalam kapsul emas Ali.

"Ali posisi menghilang!!!" Suruh Mis Zuliz.

"Oke!!"

Dalam kapsul...

Malu. Kini yang telah membendung dalam pikiran seorang Raib adalah malu.

Dia malu karena kejadian pengiriman pesan yang telah dibacanya itu.

Namun di lain sisi Seli tampak senang, mungkin karena dia diperbolehkan membawa Kak Jhon dalam misi petualangan ini. Dan kini mereka akan menjemput Kak Jhon.

"Sel kamu kok bisa sih bawa Kak Jhon ke petualangan ini? Apa dia tahu kalau kamu punya kekuatan?" Tanya Raib pada Seli.

"Yah jelas tau lah Ra. Orang Kak Jhon sendiri juga punya kekuatan kok." Jawab Seli.

"Gini lho ceritanya..."

Flashback on Seli...

"Kak Jhon katanya Raib lagi sakit. Jadi dia gak bisa ikut." Kataku pada Kak Jhon.

"Iya gak apa kok Sel." Ucap Kak Jhon.

Kini aku dan Kak Jhon sedang merayakan Party dengan teman sekolah ku. Tanpa kehadiran Raib.

Rasanya aku ingin menendang kaki Raib agar dia sembuh. Tapi belum aku tendang Raib pasti sudah kabur.

"Duh gimana nih kalau Raib sakit sampai gak bisa ikut ke klan Bulan yah?" Gumam ku yang sepertinya di dengar oleh Kak Jhon.

"Klan Bulan?" Tanya Kak Jhon memandang ku sedikit bingung.

"Bukan... itu kak.. maksudnya." Jawab ku gagap.

Di saat aku tergagap tiba tiba saja mis Zuliz menghampiri aku....

Memang mis Zuliz aku undang untuk membahas Raib yang sedang sakit.

"Mis gimana nih?" Bisik ku pada Mis Zuliz.

"Yah enggak apa apa lah Sel. Kenalin ini Jhon sebastian freds." Kata Mis Zuliz.

Ada apa dengan mis Zuliz kenapa dia tampak tenang kalau rahasianya tak sengaja ku bongkar?

"Gak usah bingung Sel. Aku memang dari klan mars." Kata kak Jhon.

"Mars? Apa kak juga tahu kalau aku dari klan matahari?" Tanya Ku ragu.

"Jelas aku tahu. Kita tetangga dekat. Aku baru tahu kalau kamu bisa ngalahin petir di kantin sekolah itu. Lalu aku sampaikan kepada mis Zuliz. Dan saat aku pertama melihatmu di kantin bersama Raib aku sudah langsung tertarik pada mu." Jelas Kak Jhon."

Flashback of....

"Oh gitu yah? Ini ngomong ngomong rumah kak Jhon ini bukan sih?" Tanya Ali yang merusak suasana.

"Bukan itu Ali!!! Yang di seberang sana. Di pagar hitam itu. Rumah minimalis berlantai 5." Jelas Seli.

"Iya deh pacarnya yang selalu perhatian...." canda Ali.

"Apaan sih? Tapi benar juga sih."

****

Saat ini aku, Ali , Seli, dan mis Zuliz sedang berdiri di depan gerbang rumah kak Jhon yang tampak mengagumkan.

Rumah kak Jhon memang keren tapi lebih keren miliki Ali. Kalau kak Jhon 5 lantai, sedangkan Ali 10 lantai.

Namun saat aku ingin mengetuk pagar rumah milik kak Jhon. Tiba tiba gerbang itu terbuka dengan sendirinya.

"Wow bagus banget." Kagum ku

"Ya ampun Ra di rumah ku juga ada kale. Saking aja lho pas kerumah gue di bukain sama pak satpam rumah gue." Jelas Ali yang merusak Ekspektasi ku.

Tanpa menghiraukan ucapan Ali aku langsung melangkah di belakang Seli yang sudah melangkah terlebih dahulu.

Seli sekarang bersemangat karena dia ingin mengajak pacar kesayangan nya itu ke basement Ali untuk mengadakan pertemuan.

Memang Seli dan Kak Jhon masih baru 1 bulan jadian tapi mereka sudah seperti 5 tahun pacaran.

Aku sempat kaget juga saat melihat Seli yang seperti ke kanak kanakan dan suka beladiri kini telah memiliki pacar?

Rasanya tak mungkin!

"Kak! Ayo berangkat sekarang! Mis Zuliz udah nungguin tuh!" Kata Seli bersemangat.

"Iya Seli aku juga lagi siap siap nih." Jawab kak Jhon sabar dengan tingkah laku Seli yang SOK CUTE itu.

Seli merubah penampilannya yang garang menjadi cute 100% berbeda dengan aslinya yang seperti macan kabur dari kandangnya.

"Sel. Biarin aja Kak Jhon siap siap dulu. Mending kita ke dapur kak Jhon mungkin ada banyak makanan di sana." Ajak ku pada Seli.

"Oke Ra!"Jawab Seli yang selalu semangat kalau ada camilan.

Aku dan Seli pun melangkah riang gembira ke dalam dapur kak Jhon yang sebesar 2 kali lebih besar dari kamar ku.

"Wow dapur kak Jhon luar banget yah! Tapi lukisannya seram yah Ra?" Kata Seli.

Memang kini aku dan Seli sedang berdiri di sebelah lukisan sebesar 2 kaca jendela. Dan bergambar pintu dengan di jalur tanaman merambat di sampingnya.

"Iya Sel mungkin itu lukisan dari planet Mars." Kata ku yang memiliki firasat tak enak.

"Ya ampun Ra! Lihat makanan nya banyak banget!!" Teriak Seli yang sontak mengejutkan ku yang sedang melamun di depan lukisan itu.

"Ya udah makan aja!" Kata Ali yang langsung mengambil makanan itu.

"Hei! Emang kamu udah ijin?" Y

Tanya Seli pada Ali.

"Emang harus yah?" Kata Ali pura pura polos.

Namun saat Ali hendak mengambil sebungkus lasagna ada yang mengejutkan aku, Seli ,dan Ali.

Mæf ğãķ æðå ŷæńğ bœĺëħ æmbīļ ķæļîäñ óřæńğ æšæňģ

"Biarkan Morb dia kawan ku! Yang cantik itu kekasihku!" Kata kak Jhon yang telah ada di dapur.

"Eh sebentar! Aku tahu bahasa ini." Kata ku pada kak Jhon

"Kamu tahu? Dari mana?" Tanya Kak Jhon.

"Kan yang tahu bahasa ini cuma aku dan Seli?" Tanya Kak Jhon lagi yang lebih penasaran.

Saat aku mendengar Morb yang seperti robot itu berbicara. Rasanya aku tak asing dengan kata kata itu.

Tapi aku tahu darimana?

Entahlah?!

Next chapter