webnovel

Part 7

Leo pov

Sudah 2 hari aku seperti ini tak berdaya terkapar di tempat tidur dan rasa begitu membosankan. Aku turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. kulihat chaerin, jane, dan ji hyun sedang asik menonton televisi sambil tertawa.

" jadi kalian bersenang senang tanpaku huh" ucapku sambil duduk di samping jane. " kenapa kau bangun. Kau tidak boleh banyak bergerak" ucap chaerin. Aku hanya tertawa "kenapa kau tertawa?" Tanya ji hyun.

"Nothing" ucapku sambil mencoba berdiri dan berjalan ke arah dapur. "kau mau kemana?" Tanya jane. Aku menoleh ke arah jane "Aku mau ke dapur" ucapku. "Apa kau lapar lagi?" Tanya chaerin. " tidak. Aku hanya ingin melihat apakah kita memiliki cukup banyak es" ucapku. "Es? Untuk apa?" Tanya ji hyun.

"berendam" ucapku. " what?" Ucap jane, ji hyun, dan chaerin bersamaan mereka terkejut saat aku mengatakan bahwa aku butuh es untuk berendam. "Apa kau becanda?" Tanya chaerin. "Tidak. Aku serius" ucapku dengan nada serius.

"Pergilah ke kamarmu aku akan meminta pelayan menyiapkannya untukmu. Berapa banyak yang kau butuhkan?" Ucap chaerin. "Hmm sebanyak volume bathup di kamar mandi"ucapku.

"WHAT?" Teriak ji hyun, chaerin dan jane. " ada apa dengan kalian? Teriakan kalian membuat telingaku sakit" ucapku sambil tertawa melihat reaksi mereka. "Aku hanya terkejut mendengarnya. Pergilah ke kamarmu aku akan meminta pelayan menyiapkannya" ucap chaerin.

Aku hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar. "Aku akan membantumu" ucap jane sambil memegang tanganku. Aku terkejut melihatnya. (Kenapa aku begitu nyaman dengan jane. Seperti rasa nyamanku bersama yuna dulu. apa yang kau pikirkan jane adalah majikanmu dan kau hanya bodyguardnya) batin leo.

leo pov end

*** leo's room***

Jane pov

"Ms jane es sudah siap di bathup" ucap salah satu pelayan kemudian pergi meninggalkanku bersama leo. Kulihat leo sedang tertidur menunggu pelayan menyiapkan permintaanya. ( dia sangat lucu saat tidur. Seperti bayi. Yah apa yang kau pikirkan jane. Apa kau tidak waras? Apa aku menyukai leo? Jangan gila jane) batinku.

Aku bergegas mendekati leo duduk di samping leo dan menepuk pipimya secara perlahan agar dia tidak terkejut dan perlahan leo membuka matanya.

"Es mu sudah siap. Ayo ku bantu" ucapku. Aku pun membantu leo berjalan ke dalam kamar mandi.

"Terimakasih" ucap leo sambil tersenyum. "Its okey. Ayo ku bantu untuk membuka kemejamu" ucapku. "Tidak perlu aku bisa sendiri" ucap leo. " baiklah aku akan menunggu di luar panggil aku jika kau butuh sesuatu" ucapku kemudian keluar dari kamar mandi dan merebahkan diri di tempat tidur.

"Aw" teriak leo. Aku pun terkejut mendengar teriakan leo dan bergegas ke kamar mandi. "Ada apa?" Tanyaku dengan nada khawatir. "Sepertinya aku memang memerlukan bantuanmu untuk membuka kemejaku" ucap leo sambil tertawa.

Aku pun membantunya membuka kemejanya aku tercengang saat melihat tubuh leo yang berbentuk sempurna. Aku melangkahkan kaki ke arah belakang leo. Setelah melepas kemeja leo aku terkejut saat melihat beberapa bekas luka di punggung leo tanpa sadar aku pun menyentu bekas luka itu.

Leo pun membalikan badannya dan menatapku "ada apa?" Tanya leo. "Apa itu sangat sakit? Bekas luka di punggungmu" tanyaku dengan mata mulai berkaca kaca. "Ahh its okey itu hanya luka kecil. Aku dulu sangat nakal dan hiperaktif" ucap leo sambil tertawa.

Aku memberanikan diri melingkarkan tangaku ke leher leo dan mendekatkan wajahku kepada wajahnya. "Benarkah karna itu?" Tanyaku. Leo hanya tertawa dan menggukkan kepalanya. Aku melihat bibir leo. Bibir yang sexy, Perlahan aku melumat bibir leo entah apa yang membuatku menggila dan di luar dugaanku leo merespon ciumanku.

Aku merasakan rasa nyaman dan tenang saat mencium bibir leo. Beberapa saat kemudian leo melepaskan ciumannya.

" im sorry jane" ucapnya. "No its okey. Sekarang berendamlah" ucapku. Aku pun membantu leo memasuki bathup. Leo yang hanya memakai celana pendek mulai duduk di bathup. Leo menggenggam tanganku sangat erat. Kulihat ia mencoba menahan rasa sakit bercampur rasa dingin.

Leo merendamkan tubuh sepenuhnya dan hanya wajahnya yang nampak.

"aku akan menunggu diluar panggil aku jika kau butuh sesuatu" ucapku sambil bergegas meninggalkan leo dan merebahkan diri di tempat tidur.

Jane pov end

Leo pov

Saat aku merendam semua tubuhku dan memejamkan mataku. Aku mengingat memori saat aku dan jane berciuman. Aku merasakan rasa yang begitu nyaman dan tenang. Seperti saat aku merasakan ciumanku bersama yuna.

30 menit kemudian.

Aku keluar dari kamar mandi dan melihat jane tertidur. Aku hanya tersenyum menatapnya. (Sepertinya aku jatuh cinta pada jane) batinku.

Aku membenarkan posisi tidur jane dan menutupi tubuh jane dengan selimut. Lalu aku pergi kedapur untuk minum. Ketika aku branjak kembali ke kamar aku melihat mr park dan chang wook sedang berbicara di ruang tv aku memilih menghampiri mereka.

" leo" ucap mr park dengan nada terkejut saat melihatku. "kenapa kau banyak gerak" ucap chang wook khawatir. "Duduklah" ucap mr park. Aku pun duduk di samping mr park.

"Mr park, bisa anda jelaskan siapa orang yang mencoba menyerang jane, ji hyun dan chaerin?" Tanyaku dengan tatapan serius. "Dia adalah lee joon hee. Dia adalah pesaing bisniku dan mr kim. Ayah jane dan ji hyun" ucap mr park.

"Wait, jika dia pesaing bisnis anda apa hubungannya dia dengan jane, chaerin dan ji hyun?" Tanyaku. "Dia dendam kepadaku dan mr kim. Karna kami menggagalkan proyeknya hingga dia rugi ratusan juta dolar" ucap mr park. "Lalu bagaimana sekarang?" tanyaku.

"Kita tidak bisa menyeretnya ke penjara menganai apa yang dia lakukan padamu karna kita belum memiliki cukup bukti" ucap mr park. Aku hanya menghela nafas panjang.

"Tenanglah leo untuk saat ini kita akan tenang karna dia tidak akan melakukan apapun terhadap kita karna polisi sedang mengawasinya" ucap chang wook.

" ya benar. Aku dan chang wook akan pergi beberapa hari keluar negeri untuk menemui mr kim. Karna mr kim kunci kita untuk menyeret lee joon hee kepenjara" ucao mr park.

" baiklah mr park. Tapi apa kah aku boleh menyarankan sesuatu" ucapku. " silahkan" ucap mr park dengan tersenyum ke arahku. " selama anda pergi aku menyarankan anda untuk meliburkan semua pelayan dirumah ini dan memesang beberapa kamera tambahan dan kaca anti peluru" ucapku.

Mr park berpikir sejenak memikirkan saran yang diajukan lisa. "Leo, untuk saran kedua soal pemasangan kaca anti peluru dan tambahan kamera aku setuju. Tapi kenapa kamu meminta untuk meliburkan pelayan" tanya mr park.

"Mr park. Semakin banyak orang yang ada disini akan semakin berresiko untukku. Karna kita tidak pernah tau musuh kita siapa. Jika kemungkinan terburuknya ada musuh di dalam selimut itu akan sangat berbahaya. Aku tau anda memiliki banyak sekali bodyguard bahkan yang lebih baik dariku. Tapi tidak gampang untuk mencari orang yang di percaya. Untuk saat ini kita tidak butuh orang kuat. Tapi kita butuh orang yang bisa di percaya untuk bertanggung jawab atas keamanan adik anda" ucapku.

Mr park terlihat memikirkan ucapanku.

"Aku tau anda mempercayaiku mr park dan aku bisa menjamin bahwa aku tidak akan mengecewakan anda"ucapku

" aku tidak pernah meragukanmu. Aku tau kau tidak akan mengecewakanku. Dengan kejadian yang menimpahmu kemarin itu sudah membuktikan semuanya. Baiklah, lakukan saja apa yang menurutmu terbaik. Aku akan membicara tentang libur pelayan nanti malam. ini ambilah" ucap mr park dengan menyodorkan aku sebuah kartu kredit. Aku pun menerimanya.

"Gunakan itu untuk membeli keperluan keamananmu. Pergilah sekarang bersama chang wook" ucap mr park sambil tersenyum.

"Terimakasih mr park" ucapku sambil membungkukan badan.

Leo pov end

Next chapter