.
.
.
.
.
"Secercah kebahagiaan, semilir angin menyambut dengan penghujung pelangi membias mata. Hanya itu yang kuinginkan, bisa kau penuhi?"
.
.
.
.
-NEVER AGAIN-
.
.
.
Matahari menyambut pagi, menenggelamkan malam jelaga, menghantar kan kenyamanan dan memulai hari seraya tersenyum hangat.
Youra mengetuk kaki kesal, menunggu atensi seseorang yang memaksa bertemu, Hyunki orang nya. Selepas Pertemuan terakhir, Youra selalu di hantui oleh Hyunki. Yang selalu beralasan jika ia "miliknya", membuat Youra jengah dan setengah mati, untung tak di bunuhnya manusia kelebihan otot itu.
Hyunki berlari tergesa-gesa, gigi nya bergemelatuk tajam, pandangan dingin dan aura yang dapat membuat siapa saja tercekik karenanya. Jungkook murka, ia harus menemui Youra sekarang, ya. Dia butuh Youra-nya.
.
.
.
.
.
.
Grepp
Youra tersentak, Hyunki segera menarik tangan Youra sekali sentak. Meninggalkan kernyitan heran dari si manis, datang-datang bak orang kesurupan, sungguh aneh pria bergigi kelinci ini pikirnya.
Hyunki didepan berjalan dengan tergesa, "hey??!! Aw! Hati-hati sialan! Tangan ku sakit!" Youra meringis sembari memukul kecil Hyunki memegang lengannya dengan terlampau erat.
Hyunk tidak mengindahkan ringisan , hanya mobil tujuan utamanya, membawa Youra ke Daegu, satu-satunya tempat teraman bagi Youra.
.
.
.
.
.
.
.
-----------
"Tunggu aku di cafe Xxx ya?" Hyunki berucap sembari memperhatikan Youra dari kejauhan.
"huh?! Buat apa lagi?!, Tidak puas kau menyeret ku kesana-kemari kemarin??!" Youra terlihat menggerutu di seberang, sembari membawa segala macam bentuk makanan di tasnya yang sangat besar.
Hyunki bersuara, sembari mendekatkan handphone nya ia berbisik, "hari ini. Benar-benar sangat penting, kau harus menuruti ku, jika kau masih ingin hidup" sahut Hyunki cuek.
"Hah?! Apa?? Hey aku---"
Piipp
Hyunki mematikan panggilan sepihak, bisa dilihat di seberang sana Youra yang mengumpat kecil, sembari memperagakan gestur hendak menggigit hanphone genggam ditangannya.
Hyunki terkekeh, sok seram padahal asli nya imut sekali, pikirnya.
Hyunki berlalu, hendak menemui sang perusak kecilnya.
.
.
.
.
.
.
Irene terlihat di bandara, menurunkan si kecil sembari mengeratkan masker, dapat dilihat disana. Jimin, hoseok, beserta Kyung-soo yang memberi jalan, dan mengawal Irene. Perintah Hyunki tentunya.
Hoseok menelpon Hyunki, "dia sudah sampai"
Terdengar suara disebrang setengah sayup-sayup, "hmm. Tunggu aku"
Bruummm
Hyunki melajukan kendaraannya membelah kota Seoul, tak sabar menanti si perusak kecil sembari terkekeh membayangkan suara menggemaskannya.
Irene menyapu pandangan pada cafe yang menjadi tempat tunggu mereka, mengedarkan pandangan sembari mengawasi Haeun yang bermanja pada hoseok.
"Mama, apa masih lama?"
Irene tersentak, "ahh,tunggu sebentar lagi ya?? Nanti dia dat--"
"Aku disini" suara bariton Hyunki mengejutkan kelima orang tersebut, sialan. Seperti setan saja, asal datang dan pergi.
"Papaa!!!!" Haeun berteriak kencang, melompat pada tangan Hyunki yang terulur,berteriak kencang dan terkekeh lucu, mendekap erat dengan Hyunki yang mencium kecil bibir ranum kecil Haeun.
"Sudah besar sekali si centil ini eum??" Pertanyaan Hyunki diiringi kecupan kecil pada pipi gembil Haeun, menghasilkan tawa renyah yang menyenangkan menyapa Indra pendengarannya.
"Iya, sudah besar. Dan sekarang saja dia sudah punya pacar" sahut Irene.
"Hah?? Pacar?" Hyunki melotot horor dan berpaling melihat haeun yang terlihat malu-malu.
"Eiyy, kau masih kecil!. Enak saja sudah pacaran"
"Tapi lion, tampan papa" Haeun terkekeh centil, menyembunyikan raut wajah malunya pada ceruk leher Hyunki.
"Heyy!! Dasar gadis centil!" Hyunki mengigit main-main telinga Haeun.
Irene, hoseok, dan Jimin hanya terkekeh melihat interaksi mereka.
Kyung-soo memandang tajam pada laporan yang diberikan bawahannya, mengerutkan kening dan terus mengetik tanpa mempedulikan sekitar. Membuat Jimin menghentikan tawa dan beralih menatap Kyung-soo.
"Hey, ada apa?" Jimin bertanya seraya mengintip sedikit pada layar handphone yang membuat Kyung-soo sangat serius mengerjakannya.
"Youra dalam bahaya"
Kata-kata yang mengudara dan ditangkap oleh pendengaran Hyunki, seketika menghentikan kegiatannya. Menoleh pada Kyung-soo dan mendekat, memberi alih gendongan Haeun pada Irene dengan sorot mata mengunci Kyung-soo meminta penjelasan lebih.
"Aku mendapat data informasi, Youra terlalu gila dalam dunia-nya. Sudah banyak musuh hacker berat yang mengincarnya, bawahanku mengatakan, jika salah satu organisasi besar yang merangkap jadi musuh Youra, merencanakan pembunuhan dan mengadakan pengejaran serta peretasan pada situs Youra--"
"-- kau tau? Kebanyakan hacker di dunia ini pendendam, salah satunya BS, dia sepertinya dendam sekali pada Youra. Pernah berencana menikam Youra tapi selalu gagal oleh bawahan ayahnya, yoongi tak tahu seberapa banyak bahaya mengincarnya, aku mendengar bahwa Seoul di kepung oleh pembunuh bayaran yang mengancam Youra dan--"
Ddrrttt
Pandangan Kyung-soo beralih pada handphone yang bergetar ditangannya.
Disana tertulis,
Dino-
13.55 KST, waktu tersisa hanya 40 menit dari sekarang! Cepat bawa Youra pergi, para pembunuh mulai memenuhi perbatasan dan melacak lokasi Youra!.
"Shit" Kyung-soo mengumpat.
"HYUNKI ! cepat bawa Youra pergi, sisa waktu 40 menit! Mereka mulai memenuhi kota!"
Hyunki tersentak, segera berbalik dan tergesa menemui Youra yang menunggu nya. Niat hati ingin memperkenalkan keponakan kesayangannya pada Youra yang penyuka anak-anak, malah harus melawan pembunuh bayaran.
"HATI-HATI HYUNKI-AH !!" Teriakan irene menggema disepanjang cafe, membuat Hyunki berbalik dan hanya mengangguk kemudian kembali berlari dengan cepat.
Menaiki mobil, dan sialnya ia tadi menyuruh Youra menunggu dicafe, cafetaria itu sangat pas jika dibidik dari gedung kantor pos yang tak jauh dari gedung cafe.
Hyunki lagi-lagi mengumpat, dan melajukan mobilnya tanpa mempedulikan rambu-rambu lalulintas, persetan baginya. Ia harus sampai ke Daegu sebelum 40 menit yang tersisa habis.
----------
-TBC-
#alv