webnovel

Kesalahan Fatal

Mereka semua terdiam dan melirik pada Predict saat mendengar tangis yang semakin pilu itu, mereka bertanya apa yang harus mereka lakukan selanjutnya pada sang perempuan yang lebih mengetahui hal mistik seperti ini. Predict pun menelan ludahnya sebelum kembali berkomunikasi dengan Siska. "Kenapa? Kenapa anda meminta bantuan pada teman saya? Apakah dia telah melakukan sebuah kesalahan?" Tanya Predict sebelum ia mengiyakan akan membantunya, setidaknya mereka harus mengetahui alasannya.

"Hhemmmaahhhrrg!" Bukannya menjawab pertanyaan tersebut, Siska justru kembali menggeram dengan keras dan menghentikan tangisannya, membuat mereka semua kembali merasa takut. Predict menyipitkan matanya melihat bagaimana cara Siska menggeram marah ketika ia menanyakan alasan darinya meminta bantuan pada mereka.

"Jawab kami!" Predict pun tidak takut, ia sedikit menekan pada sosok tersebut agar mau menjawab pertanyaannya dan tetap fokus pada komunikasi mereka. Nada yang mendengar bentakan tersebut, membuka sebelah matanya untuk mengintip karena merasa penasaran dengan apa yang di lakukan oleh Predict. Tubuh Lilac yang saat ini telah termasuki oleh sosok lain itu terlihat sangat menyeramkan dengan rambut yang menjuntai kedepan dan tubuh yang semakin membungkuk ke atas tanah. Sedangkan Leo dan Icha yang berada di sampingnya mencoba menahan Sekuat tenaga mereka agar kepala dari perempuan itu tidak menyentuh tanah dan agar genggaman tangan mereka tidak terlepas dari tangan Lilac.

"Ngghhh… Karnah… Karena dia… Hhh memiliki wajah saya… Memiliki wajah yang mirip dengan saya!" Sosok Siska itu akhirnya menjawab dengan sangat kesulitan dan mengatakan bahwa alasan dia mendatangi Nada adalah karena Nada memiliki wajah yang mirip degannya.

Predict mengangguk-anggukan kepalanya dengan pelan, kemudian ia melirik pada Nada untuk sepersekian detik sebelum akhirnya kembali berbicara dengan sosok Siska itu. "Kalau begitu, katakana pada kami apa yang bisa kami bantu?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Predict itu cukup membuat mereka mereka semua terkejut. Karena Predict secara tiba-tiba menyetujui untuk membantu sosok tersebut, padahal mereka tidak memiliki kesepakatan itu sebelumnya. Dhani ingin memprotesnya namun sebelum ia mengatakan sesuatu, Fatur sudah lebih dahulu berbicara.

"Dict?!" Fatur yang merasa khawatir pun menegur Predict. Dirinya khawatir jika mereka melakukan sebuah kesalahan yang fatal dengan membantu sosok tak kasat mata ini.

Predict yang mendapatkan teguran pun melirik pada Fatur yang ada di sampingnya, dan ia memberikan sebuah senyuman meyakinkan pada lelaki itu seraya berucap. "Tenang Fat! Gak apa-apa kok." Ucapnya. Fatur yang mendapatkan senyuman serta jawaban itu pun hanya terdiam menatap pada perempuan di sampingnya itu dengan tatapan yang seolah bertanya 'Apa kau yakin?' padanya. Begitupun dengan Icha, Dhani dan Leo terlihat ragu dengan apa yang menjadi keputusan Predict. Sementara Nada yang tidak peduli dengan apapun yang terjadi, setelah ia melihat bagaimana penampilan Lilac tadi, Nada pun mencoba kembali menutup matanya dan menulikan pendengarannya meski ia masih dapat mendengar apapun yang mereka katakan.

Predict kembali menatap pada Lilac yang tubuhnya sudah semakin membungkuk dan lemas, dia kembali memberikan pertanyaan serupa agar Siska segera menjawabnya. Predict cukup kasihan pada Lilac yang terasuki dengan posisi seperti itu. "Apa yang bisa kami bantu?"

"Hhnggg… Hhnnnggg…. Hiks! Saya dan suami saya… Terjebak di dunia sana… Hiks! Gelap! Dingin! Kami kebasahan Hiks! Hhnggg.." Siska mulai menangis lagi saat dia menceritakan apa yang terjadi padanya dan bagaimana mereka harus menolongnya.

"Hhemmmaahhhrrg! INI SEMUA SALAHKU HRGGGH! JIKA SAJA AKU TIDAK MEMANGGILNYA, AKU DAN SUAMIKU PASTI TIDAK AKAN TERJEBAK DI SINI! EAARRGGHH… INI SEMUA SALAHKU! TOLING PERBAIKI INI, LEPASKAN KAMI! LEPASKAN KAMI!" Siska yang bebicara di selingin dengan geraman-geraman amarah itu pun mulai berbicara dengan berteriak membuat suasana yang mereka rasakan semakin mencekam, dan saat mendengar teriakan terakhir dari Siska, Nada yang ketakutan dan tidak kuat pun akhirnya berlari dari tempat itu dan berlari kea rah pintu masuk. Lingkaran yang di buat mereka pun hancur dengan perginya Nada dari tempat itu, dan hal itu juga lah yang membuat sosok Siska mendapatkan tenaga dari tubuh Lilac, dan berlari mengejar Nada.

Predict terkejut, ia pun segera berteriak dan berlari untuk menyelamatkan temannya itu dari serangan sosok Siska yang ada di dalam tubuh Lilac saat ini. "Nada awas!" Teriaknya pada Nada, ia mendorong Nada yang hampir di tarik oleh sosok Siska dalam tubuh teman mereka itu.

Nada terjatuh dengan cukup keras ke atas tanah karena Predict mendorong nya dengan cukup keras. Nada pun hendak berkomentar dan komplain pada temannya itu. Tetapi saat ia mendongak untuk menatap Predict, dirinya terkejut saat melihat tubuh dari temannya itu kini tengah berhadapan dengan Lilac yang rambutnya menjuntai menutupi seluruh wajahnya. Nada dapat melihat betapa kencangnya genggaman tangan Lilac pada Predict yang meringis kesakitan.

"Jangan pernah berlari! Bantu saya!! Kau harus membantu saya… Hihihihihi!" Sosok itu tertawa dengan sangat kencang, hingga kepalanya mendongak keatas. Hampir saya tubuh Lilac melakukan kayang ke belakang jika saja Predict tidak menariknya dan menahannya.

Fatur pun berlari untuk membantu Predict menahan tubuh Lilac, tetapi saat ia sampai di hadapan keduanya. Siska yang berada di tubuh Lilac pun kembali berdiri dengan sangat tegap bahkan tubuhnya hampir melayang. Ia menarik Predict untuk semakin mendekat dan menatapnya sangat dekat hingga kedua mata mereka saling bertemu, menatap satu sama lain.

Fatur yang berada di sampingnya berusaha melepaskan cengkraman tangan Lilac yang semakin keras mencengkram lengan perempuan yang ia sayangi itu. Leo, Dhani, dan Icha yang melihat hal genting itu pun segera menghampiri mereka dan membantu Fatur melepaskan cengkraman tangan Lilac pada lengan Predict yang terlihat memerah. Hanya Nada yang terdiam di tempatnya karena shock dengan kejadian yang terjadi di hadapannya itu.

"Hhemmmaahhhrrg!!" Siska kembali menggeram dengan kencang dan semakin mengencangkan cengkraman tangannya.

"Siska!" Fatur dengan sangat berani membentak sosok itu dan menatapnya dengan sangat tajam. Karena merasa marah atas apa yang telah di lakukan sosok itu pada Predict saat ini.

Siska yang berada di dalam tubuh Lilac pun menoleh dan menatap pada lelaki yang kini menatapnya. Ada amarah di dalam diri Fatur yang timbul akibat rasa sayang yang di milikinya pada Predict. Dan hal itu pun yang akhirnya membuat Siska keluar dari tubuh Lilac.

Tangan yang mencengkram lengan Predict pun terlepas begitu saja, memperlihatkan bekas cengkraman yang terlihat sangat memerah hingga memar. Lilac yang telah menjadi wadah dari sosok tersebut berkomunikasi pun jatuh pingsan, sementara Predict pingsan karena shock dengan kejadian yang menimpa dirinya itu.

Leo segera mengangkat tubuh Lilac dan menatap pada Fatur yang terdiam untuk bebapa detik. "Fat!" tegur Leo, akhirnya Fatur pun mengangkat Predict dan berjalan masuk kembali ke dalam rumahnya. Sementara Dhani dan Icha segera membantu Nada dan masuk bersama-sama dengan tergesa ke dalam rumah Fatur.

Next chapter