"Sampai bertemu di notaris," ucap Leo dan meninggalkan Florence.
"Kamu brengsek, Leo! Kamu bajingan! Kamu penjahat kelamin! Aku sangat membencimu! Aku mengutukmu menjadi impoten!" teriak Florence geram.
Sementara itu, Leo yang mulai memasuki lift pun mengepalkan tangannya.
'Wanita gila! Aku takan mungkin impoten! Kamulah yang akan sial! Berani sekali dia mengutukku! Sudah jaman apa ini? Pakai mengutuk orang segala. Dasar tak waras!" geram Leo.
Leo pun meninggalkan gedung apartemen itu dan kembali ke kantor.
***
Sore hari.
Leo merentangkan kedua tangannya. Dia sudah selesai bekerja.
Ceklek!
Leo melihat ke arah pintu, Nio tampak membuka pintu.
"Leo, aku akan pulang sekarang. Aku ada urusan penting," ucap Nio.
"Hem... Urusan penting apa? Apa Kakak mau mengantarkan ponsel itu pada pemiliknya?" tanya Leo seraya tersenyum curiga.
"Hem..." Nio tak mengatakan apapun dan meninggalkan ruangan Leo.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com