webnovel

Introduction

Ah, apa kalian datang untuk mendengar ceritaku? Aku selalu menikmati berbincang dengan penghuni Dunia Lama, kalian nampak menyukai kisah kami lebih dari kami menjalani hidup di dalamnya. Mari kita mulai dari awal, di mana Sang Pencipta mulai mengisi kehampaan Dunia kami.
Aku yakin kalian cukup familiar dengan Bumi? Tentu saja ada banyak planet lainnya, namun segalanya, bermulai dari planet kecil ini. Singkat cerita, Beliau membuat tempat ini dengan tiga wilayah, Angkasa, Daratan dan Lautan, dengan beragam jenis manusia yang berkuasa di atas ketiganya, dan orang-orang ini, memiliki kekuatan yang mengalir dalam tubuh mereka. Kami menyebut kekuatan ini, elemen.

Di Angkasa, manusia hidup terpaku pada ilmu pengetahuan. Mereka luar biasa cerdas, dan memiliki sayap di punggung mereka. Dari ilmu mereka, berkembanglah sihir dan teknologi canggih, membuat masyarakat di sana yang pertama menginjakkan kaki ke dunia modern, dengan berbagai macam ideologi tingkat atas. Para manusia ini dipimpin oleh seorang Ketua Dewan, yang merupakan kepala dari keluarga bangsawan, layaknya raja. Kami menyebut mereka, Ilmuan Langit.

Sementara di Daratan, manusia hidup atas kerja keras, kegigihan dan kreativitas. Mereka terlahir dengan kekuatan fisik yang begitu besar, meski kebanyakan dari mereka tidak berbadan besar dengan otot menonjol di mana-mana. Walau tidak memiliki teknologi secanggih Ilmuan Langit, penghuni Daratan merupakan pengrajin yang hebat. Dengan kreativitas mereka, mereka membuat berbagai macam alat dan perabotan, dari pertanian, peralatan rumah tangga, hingga persenjataan perang. Suku-suku di daratan sudah bersatu setelah pertumpahan darah bertahun-tahun lamanya, namun mereka masih menjalankan pemerintahannya masing-masing. Kami memanggil mereka, Penempa Bumi.

Dan terakhir, Lautan. Satu hal yang paling menonjol dari manusia di Samudra adalah karya seni mereka. Bangunan begitu menawan, lukisan sejauh mata memandang, dan kaum wanita yang sangat mahir menjaga keindahan mereka. Manusia di Lautan tak bisa bernafas dalam air namun mereka mampu tenggelam di dalamnya selama berhari-hari, bangunan di sana juga memiliki ruang untuk bernafas, dengan tanaman dan sihir yang terus mendaur ulang udara di dalamnya. Sebagian dari kulit mereka tertutupi sisik dan sela-sela jari mereka memiliki selaput yang bisa disembunyikan layaknya sayap Ilmuan Langit, hal ini membantu mereka berenang di Laut Dalam dengan ligat. Berbeda dengan Daratan dan Angkasa, Lautan adalah tempat yang ganas dan tak kenal ampun. Walaupun hanya satu suku yang tinggal di sana, banyak keluarga yang saling membenci satu sama lain, hal ini mengakibatkan pertempuran tiada akhir yang menyeret terlalu banyak biota laut ke dalamnya. Meskipun begitu, kami menamai mereka berdasarkan mahakarya yang mereka ciptakan, Pelukis Samudra.

Terdapat 10 elemen dan 12 suku di Dunia yang ia ciptakan, dengan cahaya dan kegelapan masing-masing dimiliki oleh dua suku yang berbeda. Suku Air di Lautan, 6 suku di Daratan dan 5 suku di Angkasa.

Untuk menjaga keutuhan ketiga wilayah, Sang Pencipta menaruh tiga makhluk agung demi terciptanya kesetimbangan dunia. Mereka adalah Ziz (Angkasa), Behemoth (Daratan), dan Leviathan (Lautan). Ketiganya memiliki kekuatan tiada tara dengan berbagai macam makhluk melindungi sarang mereka.

Disclaimer:

Novel ini terinspirasi berat dari banyak budaya di Indonesia, BUKAN menjiplaknya secara langsung. Namun apabila ada ketidaksesuaian atau ketidaksenangan pembaca dengan cara penulis menerapkan budaya itu pada karya ini, silahkan tuliskan pendapat, kritik dan saran kalian pada kolom komentar.

Selamat membaca ^^

PolarMuttaqincreators' thoughts
Next chapter