HAPPY READING…
Pada akhirnya Kenan pun hanya menuruti Qia dan ia pun ikut tertidur di samping Qia. Namun, ada yang berbeda kali ini, Qia tidak mau tidur di peluk Kenan. Ia marah-marah ketika Kenan memeluknya. Qia berkata " Enggak usah peluk-peluk. Peluk aja dokument-dokument kerjaan kantor kakak. Atau sekalian tuh, peluk perusahaan kakak!" kesal Qia kemudian memiringkan tubuhnya memunggungi Kenan dan ia tidur di tepi ranjang yang jika ia lupa sedang berada di tepi ranjang dirinya akan terjatuh.
Pagi pun tiba, Qia masih memasang wajah kesalnya. Ia sarapan begitu saja tanpa berkata apa-apa ketika makan bersama dengan Kenan. Kenan pun tidak tahu harus berkata apa saat ini. Dering ponsel membuat Qia melihat siapa penelphonenya.
"Hallo, bang. Ada apa?"
["Hallo Qi. Kamu dimana?"]
"Masih di apart. Kenapa bang?" tanya Qia kemudian menyuapkan nasi gorenganya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com