"Mau kemana, aku sudah mandi" ronta Fely pada gendongan suami nya. Tapi semua dia sia, Kekuatan nya tidak sebanding dengan suaminya, ia sekarang sudah kembali masuk kedalam kamar mandi , Andrea mendudukkannya diatas closet.
"Ini hukuman untukmu, temani aku mandi ya sayang" Andrea melepas satu persatu bajunya , terakhir celana pendek yang masih melekat ditubuh nya.
"Enggk mau ,aku udah mandi" Fely berlari menuju pintu tapi Andrea lebih dulu menahan pergelangan tangan Istrinya.
"ini hukuman buat sayang,kalau enggak mau hukuman aku kasih nanti malam lebih berat ya, mau?" ancam Andrea,padahal ia juga tidak tega melihat istrinya,tapi sudah tidak bisa menahannya sekarang.
"Hanya mandi!" jawab Fely , Andrea langsung melepas baju tidur Istrinya dan hanya tersisa pakaian dalamnya saja sekarang, Andrea mengangkat tubuh Fely masuk kedalam bathtub. Fely duduk diatas Andrea.
"Aku risih, kamu mandi sendiri aja" Andrea langsung menahan tubuh istrinya yang sudah bersiap untuk berdiri.
"Jadi lebih milih hukuman nanti malam ya sayang? sudah tidak sabar? dipercepat sekarang juga bisa" Andrea geram sendiri dengan istrinya.
"Enggak , Ya kamu langsung mandi aja, aku risih kaya gini" Fely terus menggerakkan pinggulnya, ia merasakan ada yang mengganjal dibawah sana, tidak nyaman.
"Berhentilah bergerak sayang, atau dia akan bangun" ucap Andrea menahan desah,semakin Istrinya menggerakkan pinggul semakin berdiri juga dibawah sana.
Fely berhenti menggerakkan pinggulnya, tapi yang ia rasakan justru semakin mengganjal, seperti ingin menerobos keluar ,semakin menusuk nusuk inti bawahnya. Fely mengangkat tubuhnya dengan berpangku pada kedua tangannya, tapi ternyata...
"Ah,sayang "teriak Andrea sedikit mendesah karena tangan Fely yang satu tidak sengaja mengenai telurnya.
"Eh kamu kenapa? mana yang sakit" Fely membalikan badannya menghadap suaminya. Memperhatikan wajah suaminya yang sedang menahan ngilu.
"Maaf, Mana yang sakit?" tanya Fely dengan polosnya.
"Sudahlah kamu kembali kekamar saja, aku akan melanjutkan mandi" kata Andrea pada Istrinya ia tidak mau kelepasan melakukan sesuatu yang tidak diinginkan Istrinya untuk saat ini . Tetapi Ucapan Andrea disalah artikan oleh Fely Istrinya, Dipikiran Fely mengartikan kalau Suaminya marah karena ia tidak mau menemaninya mandi.
"Maafkan aku" Fely merah baju mandi yang ia pakai tadi lalu keluar dari kamar mandi dengan menunduk menahan tangis. Sesampainya didalam kamar air matanya luruh begitu saja tanpa ada yang meminta.
Didalam kamar mandi Andrea sedang melakukan ritual menidurkan adik kecilnya, hanya dengan sentuhan tak sengaja dari Istrinya saja sudah membuatnya tegang.
"Huh kenapa cepat sekali bangun sih" desah Andrea kesal ,hanya membayangkan tubuh istrinya sudah membuat tegang dan sekarang malah tidak sengaja tersentuh. Setelah berhasil menidurkan kembali adik kecilnya Andrea segera membersihkan diri dan menemui istrinya, ia tahu pasti Istrinya beranggapan bahwa dirinya marah tadi.
Saat Andrea membuka pintu kamar mandi , tidak ada Istrinya didalam kamar. Andrea segera mengambil baju dan memakai nya, ia harus segera mencari keberadaan Istrinya.
Setelah selesai Berpakaian Andrea keluar dari kamar , mencari Istrinya kekamar putranya, Disana ia tidak menemukan apa yang ia cari, Andrea berlari menuruni tangga, dibawah ia bertemu dengan bibi.
"Bi , Dimana semua orang ?" tanya Andrea saat berpapasan dengan bibi dibawah tangga.
"Kakek sedang Istirahat dikamar den"
"Lalu putraku dan Istriku apa bibi melihat nya" Tanya Andrea.
"Tidak den, tadi bibi baru dari dapur tidak melihat non Fely dan den muda" jawab bibi.
"Terimakasih Bi, aku akan mencari mereka dulu, kalau bibi melihat mereka segera kabari aku bi"
"Apa ada sesuatu den, bibi akan meminta bapak mencari non Fely " saran bibi untuk meminta suaminya yang bekerja menjadi satpam disana untuk mencari Fely dan Keano.
"Terimakasih Bi , Pak Amar bisa mencari disekitar rumah ,Aku akan mencarinya diluar dulu Bi" Andrea pergi mengambil kunci mobil lalu keluar mencari istri dan anaknya.
"Kamu dimana sayang, Kenapa harus pergi" Andrea menyetir sembari melihat sekeliling semuanya dapat menemukan Istrinya disekitar sini.
"Setelah 20 menit mengitari kompleks perumahan tempat kakeknya tinggal ia tidak menemukan keberadaan Istrinya,tidak ada kabar juga dari rumah , Ia memutuskan mencari Istrinya keluar kompleks perumahan tak jauh dari perbatasan kompleks ia melihat ibu dan anak sedang menikmati makanan di angkringan pedagang kaki lima yang memang selalu mangkal disitu setiap harinya.
Andrea menghentikan mobilnya memperhatikan wanita dan seorang anak kecil yang duduk menikmati hidangan didepannya . Andrea keluar dari mobil dan berjalan kearah ibu dan anak tersebut. Mereka adalah istri dan putranya yang sedari tadi ia cari.
Andrea langsung duduk disebelah Istrinya tanpa berkata kata.
"Papa?" Panggilan Keano membuat Fely tersadar dan melihat suaminya.
"Kenapa tidak menunggu ku sayang ,Aku mencarimu kemana - mana tapi kamu tidak ada" Ucap Andrea pada istrinya.
"Aku tidak ingin mengganggu mu, kamu sedang marah padaku ,Ano ingin makan pecel lele jadi aku kesini" ucap Fely merasa bersalah.
"Disini jauh dari rumah,kenapa tidak mengatakan padaku, aku pasti akan mengantarmu" ucap Andrea memberikan penjelasan.
"Maaf" Fely menunduk.
"Sudahlah,aku tidak marah padamu, lain kali kalau butuh sesuatu katakan padaku ,aku akan mengantarmu" Andrea memeluk istrinya.
"Keano mau makan apa, biar papa pesankan lagi?" tanya Andrea pada putranya yang sedang menikmati pecel lele pesanannya tadi Yang sekarang sudah hampir habis.
"Apa Ano boleh makan seafood pa?" tanya Keano menunjuk salah satu meja disebelahnya yang sedang menikmati seafood tumpah.
"Boleh,tapi hanya udang dan kepiting nya saja ya sayang"ucap Andrea, Putranya tidak boleh makan kerang oleh dokter.
"Ya pa"
"Baik papa pesan dulu ya" Andrea berjalan menuju penjualan nya dan memesan seafood tumpah dengan isi kepiting , udang ,cumi dan jagung saja. Lalu kembali ketempat istri dan anaknya menunggu.
"Naik apa kalian kesini tadi?" tanya Andrea pada putranya sembari menengok Istrinya.
"Jalan kaki" jawab Keano jujur,ia sendiri yang meminta untuk jalan kaki, awalnya mamanya meminta naik taksi tapi Keano tidak mau ia tahu mamanya sedang sedih jadi sambil menghiburnya dijalan.
"Huh, kenapa tidak minta diantar supir, disini jauh dari rumah" Andrea menghela nafas berat. Jarah rumah dan angkringan ini sangat jauh belum lagi banyak orang jahat disekitar Meraka saat ini.
"Kita baik - baik saja,jangan terlalu khawatir" kini Fely yang membuka suara, ia tidak mau suaminya terlalu khawatir. Andrea hanya dapet menghela nafas , Istrinya memang sulit diberi tau.
"Ya sudah, sudah terlanjur juga ,lain kali minta supir untuk mengantarkan kemanapun kalian pergi,Aku sudah membayar mereka jadi itu sudah tugas mereka untuk mengantar jemput kemanapun kalian ingin pergi" jelas Andrea pada istri dan anaknya.
"Iya papa, maafin Keano"
"Tidak apa, lanjutkan makan, sebentar lagi seafood nya datang" ,Tak lama kemudian Seafood pesanan mereka datang, pelayan menyiapkan diatas meja yang sudah dilapisi plastik sekali pakai.
Mata Keano berbinar melihat makanan yang sudah dipesan oleh papanya.
"Beneran boleh pa?" tanya Keano memastikan kembali.
"Ya sayang makanlah,hanya hari ini ,jangan berlebihan makannya, secukupnya ya" Ucap Andrea sambil tersenyum pada putranya.
"Oke papa" Keano mengambil udang dan jagung ,diletakkan atas nasi miliknya.
"Sayang mau apa, biar aku yang menyiapkan?" tanya Andrea pada istrinya, hari ini ia akan melayani Istrinya bak Putri raja.
"Tidak usah, aku bisa sendiri, biar aku yang melakukan untuk mas aja" Fely merebut centong sayur dari tangan suaminya dan mencentang udang ,jagung dan cumi diberikan diatas nasi suaminya.
"Terimakasih,aku juga akan meletakkan dinasimu juga, kita makan bersama" Andrea menyendok kan udang dan kepiting untuk Istrinya.
"Terimakasih" Mereka makan bertiga dengan nikmat.