webnovel

52.Pengacara

"Aku belum siap, lagi pula kasus Esta belum selesai" Jawab Fely.

"Itu bisa pikirkan nanti, aku akan meminta sekertaris ku menyelesaikan kasus itu" jawab Andrea.

"maaf ya, aku buat kaku susah terus, tapi aku pikirkan dulu"

"jangan bilang gitu terus,kamu itu istriku jadi aku enggk pernah merasa kesusahan sayang" ucap Andrea. Mereka memulai perjalanan kembali.

"Aku gak mau terjadi apa - apa nantinya " ucap Fely tiba tiba. Andrea menggenggam tangan Fely.

"Tenanglah,tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semua akan baik baik saja sayang" ucap Andrea.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di pelataran rumah, Fely masuk kedalam lebih dulu, lalu Andrea menyusul dibelakangnya langsung menuju kamar putranya.

"Bi ,apa Keano sudah bangun ?" tanya Andrea saat berpapasan dengan bibi saat akan menuju kamar Keano.

"Belum den" jawab Bibi lalu pergi dari hadapan Andrea.

Andrea memasuki kamar putranya, Keano masih terlelap dalam mimpinya. Andrea membenarkan selimut yang menutupi Keano sebatas dada.

"Selamat tidur sayang" Ia mencium kening putranya ,mematikan lampu kamar dan meninggalkan kamar Keano menuju kamarnya.

"Apa Keano sudah bangun?" tanya Fely saat Andrea memasuki kamar.

"Belum, biarkan saja dulu" ucap Andrea.

"Saya apa kamu merasa ada yang aneh dengan dokter Erven? sepertinya dia menyukai Esta" ucap Fely.

"Aku rasa juga begitu, apa menurutmu Esta juga menyukai Erven?" tanya Andrea.

"Aku rasa iya, tatapan matanya saat membicarakan dokter Erven Dangan antusias" jawab Fely.

"Ya kalo itu benar semoga mereka berjodoh"

"Kamu mau mandi dulu atau aku?" tanya Fely .

"Bersama saja" jawab Andrea sambil cengengesan.

"ih apa sih, aku serius, cepat kamu dulu" ucap Fely kesal.

"Aku juga serius sayang, jarang jarang kita mandi bersama" ucap Andrea terus menggoda istrinya, lihatlah sekarang pipi Istrinya sudah seperti kepiting rebus.

"Kenapa kamu suka sekali menggodaku" Fely mencubit pinggang Andrea.

"Sakit sayang ,jangan dicubit dong" ucap Andrea pura pura kesakitan.

"Sudahlah cepat mandi " Fely semakin kesal dengan suaminya yang terus saja menggodanya.

Ditempat lain Esta sedang berada diruang tahanan nya, ia menyesali apa ayang sudah ia perbuat selama Ini pada Fely dan keluarga nya , Ia sadar selama ini ia sangat keterlaluan pada Fely. Dokter Erven telah menyadarkan semuanya pada Esta, perkataan dokter Erven membuatnya sadar ,dendam tidak akan mempermudah hidup kita kedepan.

"Nona Esta ada yang ingin bertemu dengan Anda" panggil salah satu penjaga sembari membuka kan pintu. Esta berdiri dan berjalan mengikuti petugas.

Dokter Erven dan seorang laki laki berjas menunggu Esta disana.

"Halo Esta" sapa dokter Erven.

"Dokter kemari lagi? ada apa?" tanya Esta.

"Perkenalkan beliau ini pengacara San, beliau Yang akan membantu kasus mu nanti" ucap Dokter Erven.

"Pengacara San , ini Faresta pasien yang aku ceritakan kepadamu " Ucap Dokter Erven memperkenalkan pengacara San pada Esta.

"Halo nona Esta salam kenal , saya pengacara San, pengacara dokter Erven, senang bisa berkenalan dengan anda nona" ucap pengacara San memperkenalkan diri.

"Ada apa dokter datang membawa pengacara kemari?" tanya Esta.

"Pengacara San akan membantu mu menyelesaikan kasus ini, ia juga sudah sering menangani kasus lebih serius dari kasusmu, aku yakin beliau bisa membantumu"

"Terimakasih Dokter dan pengacara San mau membantuku, tapi kejahatan ku sudah terlalu jauh, apa aku bisa bebas" jawab Esta.

"Tidak ada yang tidak mungkin kalau itu diusahakan nona" jawab pengacara San.

"Saya akan melengkapi berkas berkas yang anda butuhkan nanti terlebih dahulu Nona, baru kita bisa bicarakan lagi setelahnya" ucap pengacara San.

"Bisakah kau bebaskan ibu dan ayahku terlebih dahulu, mereka berada disini karena ku, jadi aku ingin mereka keluar lebih dulu" mohon Esta.

"Akan saya usahakan nona" jawab pengacara San.

"jaga kesehatan mu Esta, aku dan pengacara San akan membantu mu, kami pergi dulu"

"Terimakasih " Pengacara Dan dan Dokter Erven meninggalkan kantor polisi. Esta kembali masuk kedalam sel. Ia menyesali apa yang sudah ia perbuat , karenanya orang tuanya harus menanggung malu dan beban berat sekarang ini, beruntung ia bertemu dokter Erven yang masih mau membantunya, tidak ada yang perduli dengannya, bahkan kakaknya sendiri selalu menyalahkan Esta.

Selama beberapa hari ini pengacara San sedang berusaha mencari bukti bukti untuk membebaskan Esta, ya walau itu sangat sulit karena bukti kejahatan Esta juga sudah sangat jelas, kalau untuk orang tua Esta masih bisa dipertimbangkan ,karena mereka tidak sepenuhnya bersalah atas semua kasus ini.

Beberapa kali juga dokter Erven mengunjungi Esta dan orang tuanya di rutan. Ia masih rutin memeriksa keadaan Esta. Hari ini ,Minggu ke 2 setelah pengacara San menemui Esta ,dokter Erven berkunjung kerumah Andrea dan Fely. Ia ingin bertanya baik -baik tentang kasus Esta yabg dimana korbannya adalah Felysia.

"Halo Andrea, Saya sedang ada di kota A, Aku ingin berkunjung kerumahmu apa boleh, aku ingin bertemu Dengan Keano " ucap Dokter Erven ditelepon.

"Tentu bisa Erven, aku akan mengirim alamatnya " jawab Andrea ,lalu mengirim alamat rumah kepada dokter Erven.

"Terimakasih, aku matikan dulu " telepon terputus. Erven segera menuju mobilnya langsung berjalan menuju alamat Yangs udah dikirimkan oleh Andrea, ia juga menyempatkan berhenti ke supermarket membeli beberapa camilan untuk Keano.

Tak butuh waktu lama Erven sampai didepan rumah Andrea, satpam membukakan gerbang, sebelumnya Andrea sudah berpesan kalau ada tamu yang akan datang pada pak satpam.

"Silahkan tuan" ucap satpam setelah membuka gerbang.

"Terimakasih pak" dokter Erven memarkirkan mobilnya didepan rumah Andrea, lalu ia berjalan masuk tidak lupa membawa oleh olehnya.

tok.tokk.tokk,

"Silahkan masuk Dokter Erven" sapa bibi yang membukakan pintu untuk Dokter Erven.

"Terimakasih Bi, Andrea nya ada?" tanya dokter Erven.

"Ada dok, den Andrea dan non Fely sudah menunggu didalam" jawab bibi. Dokter Erven mengikuti langkah kaki bibi menuju ruang tengah, disana ia sudah disambut oleh Keano.

"Halo om" sapa Keano .

"Halo ganteng, Tambah ganteng aja deh " Dokter Erven menggendong Keano menuju Andrea yang sudah menunggunya diruang tengah.

"Selamat datang dirumah kamu Erven, senang kamu bisa berkunjung ke rumahku sekarang" sapa Andrea

"Maaf mendadak jadi merepotkan kalian" ucap Dokter Erven.

"Tidak ada yang merasa direpotkan dok" jawab Fely yang berjalan dari arah dapur.

"Halo Fely,apa kabar ,sudah lebih baik?" tanya Erven.

"Ya sudah lebih baik" jawab Fely

"Syukurlah, Ini untuk kalian, enggk bisa bawain yang berharga" ucap dokter Erven.

"Repot repot sih, gak usah bawa apa apa kalo kesini gak papa kali Er" ucap Andrea.

"Gak masalah Ndre, camilan aja buat Keano."

"Sini duduk , ngomong ngomong ini kamu dari mana?" tanya Andrea.

"Aku dari rumah sakit tahanan, sama ada rapat di rumah sakit dekat sini"

"Gimana keadaan Esta ,dok? tanya Fely.

"Di baik - baik saja, sudah lebih stabil dari sebelumnya" jawab Erven.

"Terimakasih sudah mau membantu kamu kak,semoga kakak lancar selalu"

Next chapter