"Bara! Buruan!" Justina hampir saja berteriak ketik sang anak laki-laki itu hanya duduk di sofa sambil menekuk wajah.
"Males ah kalau nggak bisa ketemu, ngapain sampai sana? Mending di rumah video call-an sama Septi," jawab Bara tidak bersemangat. Apaan sih? Kenapa pakai tidak boleh ketemu segala? Sudah seminggu mereka tidak bisa ketemu, sudah tahun 2020 dan hal-hal tersebut masih banget dipegang teguh.
"Halah, besok sampai seterusnya kan jangankan ketemu, mau ngapa-ngapain aja sudah bebas kalian berdua, heran deh! Cepet buruan sebelum telat ke acara midodareni-nya!" Justina sendiri sudah siap dengan kebayanya yang sengaja pesan seragam dengan sang calon besan.
"Mama aja deh sana sama papa yang berangkat, Bara di rumah aja, mau video call-an." Tolak Bara yang sebenarnya dia sendiri juga sudah rapi dengan kemeja batik lengan panjang dan celana bahan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com