Qiao Mu menutup telepon dan mendengar beberapa suara kecil di luar pintu, dia pikir Li Yan sudah kembali, sehingga dia meletakkan telepon di samping dan naik ke tempat tidur untuk menunggu Li Yan memasuki pintu.
Namun, setelah beberapa saat pintu tidak didorong terbuka dan Qiao Mu berbaring tak berdaya, tampaknya barusan hanya prasangkanya saja, dia juga tidak tahu sampai kapan Li Yan mengadakan rapat video.
Lagi pula, mereka akan berpisah satu bulan sebentar lagi dan hasrat pria itu sangat besar. Tentu saja, dia sangat pengertian padanya.
Jadi, dia naik ke tempat tidur dengan sangat hati-hati.
Sedangkan di luar pintu, Li Yan tidak jadi memasuki kamar. Hatinya merasa seperti dibakar dan akal sehatnya terbakar dalam sekejap.
Ternyata apa yang Qiao Mu katakan sebelumnya bukan sekadar basa-basi.
Wanita itu sedang mengujinya!
Sedari awal dia sudah merencanakannya dan sudah membuat pengaturan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com