webnovel

Gadis Ini Benar-benar Bodoh

Editor: Wave Literature

Qiao Mu masuk ke dalam kantor, dan duduk di sebuah sofa yang kosong.

Di tengah-tengah kantor yang sangat luas itu ada sebuah meja kerja, tidak jauh dari sana ada sofa hitam yang terbuat dari kulit asli, dan di dinding sebelah kiri ada lemari minuman keras yang terbuat dari kayu mahoni, di dalamnya ada bermacam-macam minuman keras yang mahal dan juga beberapa peralatan makan, sementara di dinding sebelah kanan ada sebuah jendela kaca besar, matahari di luar terlihat menyinari kantor tersebut, dan membuat ruangan itu menjadi cukup terang.

Walaupun desainnya sangat sederhana, tapi terlihat sangat berkelas.

Qiao Mu mengamati botol-botol minuman keras bermerek yang hanya pernah dia lihat di majalah, lalu dia berjalan ke depan jendela kaca yang besar, dan memandang ke bawah, terlihat mobil-mobil berlalu lalang bagaikan semut-semut kecil, hatinya pun kesal, terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain memang benar-benar bisa membuat diri sendiri jadi marah!

Walaupun Qiao Mu tinggal bersama dengan Keluarga Qiao, dan dia juga tidak jarang ikut berpartisipasi dalam acara besar, tapi kalau dibandingkan dengan gaya hidup Li Yan, hidupnya benar-benar seperti gagal!

***

Begitu masuk ke kantor, Li Yan melihat Qiao Mu yang duduk bertumpu di depan jendela dan melihat ke bawah dengan mata yang berbinar, dia juga melihat ke kanan dan ke kiri, terlihat seperti tidak pernah melihat dunia, tingkahnya terlihat cukup lucu.

Ini membuat Li Yan teringat akan pertama kalinya dia membawa Qiao Mu ke rumahnya, Qiao Mu berkata dengan cukup berlebihan, "Kakak, rumahmu seperti kerajaan, indah sekali! Pasti sangat menyenangkan kalau bisa tinggal di sini!"

Li Yan pun tak bisa berkata-kata, "Bukankah rumah Keluarga Qiao juga seperti ini?"

Qiao Mu mengangkat bahu dan kepalanya, kemudian terlihat mengerutkan kening, "Benarkah? Mungkin karena aku terlalu tegang jadi tidak mengamati rumah itu dengan seksama."

Waktu itu Li Yan merasa kalau gadis ini benar-benar bodoh!

Qiao Mu mendengar suara pintu ditutup, jadi dia pun menoleh dan melihat Li Yan sedang berdiri mengamatinya, sudut bibirnya tampak terangkat seolah sedang menertawakannya.

Seketika wajah Qiao Mu pun memerah, seolah tertangkap basah sedang melakukan sesuatu, dia segera meletakkan kedua tangannya di belakang, kemudian berkata dengan raut wajah yang tampak ceria, "Paman sudah kembali rupanya!"

"Iya." Li Yan duduk di sofa dan melambaikan tangan untuk memanggil Qiao Mu.

Qiao Mu segera menghampirinya dengan patuh, "Paman, 300 ribu yuan milikku …"

Li Yan melirik sikapnya yang seperti anjing penurut itu dengan tatapan datar, dia lalu mengeluarkan handphone dan menelepon seseorang, "Lei Yi, bawa masuk barang yang aku suruh kamu siapkan."

Bawa masuk? Apa Li Yan menyiapkan uang tunai untuknya? Kenapa harus seperti itu?

Tiba-tiba, Lei Yi dan beberapa orang membawa dan memindahkan satu kotak demi satu kotak barang-barang, masuk ke dalam kantor.

Walaupun Qiao Mu tidak pernah memakai barang-barang mewah, tapi dia tetap bisa mengenali logo-logo bermerek internasional yang ada di atas kotak-kotak tersebut.

Beberapa saat kemudian, meja teh itu sudah penuh dengan berbagai kota barang-barang mewah.

Qiao Mu tercengang seketika.

Tiba-tiba ada firasat buruk dalam pikirannya.

Li Yan terlihat mengambil cangkir teh dan mencicipinya, kemudian berbicara dengan datar, "300 ribu yuan, tidak kurang, bahkan lebih."

"..." Raut wajah Qiao Mu langsung berubah, beruntung dia bermoral baik, dia menahan dirinya dan berkata dengan tenang, "Paman, ini bukan uang."

"Bukankah kamu membutuhkan uang itu untuk membeli barang mewah? Apa kamu tidak senang melihat ini semua?"

Qiao Mu hanya terdiam, "..."

Senang kepalamu! Qiao Mu malah ingin menangis?!

Qiao Mu akhirnya menyadari kalau dia sudah dikerjai oleh Li Yan!

Namun dia tetap menahan dirinya, "Paman, aku memang suka barang mewah, tapi kalau kamu langsung memberikan barang-barang itu untukku, aku benar-benar tidak bisa menerimanya dengan senang hati. Kamu tidak tahu, yang wanita sukai adalah kenikmatan saat berbelanja, yang paling penting adalah rasa senang menggesek kartu di satu toko demi satu toko, dan membawa pulang belanjaan, jadi …"

Bisa tidak langsung saja memberinya uang tunai!

Belum selesai Qiao Mu bicara, Li Yan terlihat sudah mengerti, dia langsung berdiri dan mengambil sebuah kartu dari dalam lacinya.

Qiao Mu langsung terlihat senang, rasanya dia ingin segera meminta maaf karena sebelumnya sudah berpikiran buruk tentang Li Yan, padahal sebenarnya Li Yan bukan sengaja mau mengerjainya!

Tapi, saat Qiao Mu menghampirinya dan mengambil kartu itu, senyuman di wajahnya tiba-tiba membeku.

Next chapter