webnovel

Tugas Istimewa

=Author POV=

Arlan berjalan dengan bergegas menuju asrama para anggota pasukan hijau yang baru. Langkah kakinya ygn mantap menimbulkan suara agak nyaring yang menggema di seluruh ruangan. Ada hal yang harus dia lakukan dan tidak dapat ditunda lagi.

Dia masih terngiang dengan kalimat Athan saat telah membiarkan Ami kebur dari Gedung Kuning. Athan menyeringai memamerkan deret giginya, ia berkata, "Kenapa kamu marah, Evin? Bukannya darah dengan campuran adrenalin yang tinggi itu akan lebih baik?"

Kalimat itu membuat ekspektasi ketua pasukan hijau mengenai putra presiden itu berubah drastis. Selama ini dia benar-benar mengira kalau Athan berbeda dengan Evin yang selalu haus akan darah, namun ternyata diapun berkeinginan untuk memilikinya namun dengan cara yang elegan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter