=Author POV=
Arlan menundukkan kepalanya, dia selalu melakukan itu saat putra presiden telah berubah. Dia tidak ingin melihat dan tidak ingin mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Dia dapat merasakan hawa sekitarnya yang semakin panas serta kilatan api yang menyala-nyala membuat suasana malam menjadi sangat terang.
Angin yang berhembus menyamarkan suara syair yang dilantunkan dengan hikmat. Langit menjadi semakin gelap ditambah dengan kepulan asap hitam yang naik seolah hendak mencapai langit.
Hawa panas benar-benar menyentuh kulit semua orang yang berada diarea ritual. Tidak ada satupun dari mereka yang memalingkan fokusnya dari kegiatan itu, hanya Arlan yang pikirannya kosong dan tidak memikirkan tentang ritual itu sama sekali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com