Ketika baru saja selesai menemui San, ia langsung kembali memasuki kamarnya, akan tetapi langkahnya harus terhenti saat melihat Papanya yang sedang berdiri didepan pintu.
Melihat pria itu, Sharon langsung menghela nafas. Jika ia pergi sekarang, itu pasti sudah terlambat karena Julian sudah mengetahui keberadaannya. Tentunya hanya akan membuatnya sangat terlihat ingin menghindar.
Baiknya, ia mungkin kali ini tidak akan menghindarinya. Bertepatan dengan itu, Julian yang baru menyadari kehadiran putranya tersebut pun langsung tersenyum dan berjalan menghampirinya.
Jika dilihat olehnya, pria itu seperti sedikit gugup membuat Sharon merasa ingin tertawa. Tetapi ia tidak bisa melakukannya, karena itu hanya akan membuat Papanya itu salah paham terhadapnya.
"Ada waktu?" tanya pria itu dengan senyum yang sangat terlihat dipaksakan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com