Imelda cukup terkejut saat Eliza melontarkan beberapa pertanyaan untuknya. Seolah ia adalah seorang tersangka yang harus diinterogasi. Padahal kedatangannya sama sekali tak bermaksud untuk menggoda Martin atau melakukan sesuatu yang tidak penting.
"Sayangnya ... aku bukan seorang tersangka yang bisa kamu tanyai sesuka hatimu, Jaksa Eliza Hartanto," balas Imelda tanpa peduli dengan status ataupun pekerjaan dari seorang wanita yang terlihat sangat peduli pada Martin. Tak sedikit pun Imelda takut ataupun gentar menghadapi seorang wanita yang sedang terbakar kecemburuan.
"Apa kamu sengaja menantang aku, Imelda Mahendra?" lontar Eliza dalam sebuah tatapan setajam belati yang mampu membelah dan mengoyakkan dada.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com