Vincent yang baru saja masuk ke dalam hotel mewah itu mendengar sangat jelas teriakan adiknya. Ia pun berjalan ke arah keributan yang terjadi di depan meja resepsionis itu. Sangat jelas dari pandangannya, Imelda sudah terbakar oleh amarah di dalam dirinya.
Tanpa membuang waktu lagi, pria itu menghampiri mereka semua. Menarik Imelda dari hadapan wanita yang bekerja di bagian resepsionis itu. Ia tak ingin adik kesayangannya itu mempermalukan dirinya sendiri di hadapan setiap mata yang sejak tadi terus memperhatikannya.
"Sebelumnya saya mohon maaf jika adik saya ini tidak sopan." Vincent sengaja menunjukkan rasa penyesalan pada wanita yang mulai ketakutan sejak Imelda berteriak di hadapannya.
"Tolong berikan nomor kamar Brian Prayoga, pria itu benar-benar suami dari adik saya ini. Yang paling penting, kondisi Brian Prayoga sedang tidak baik-baik saja di dalam kamarnya." Vincent mengeluarkan id card miliknya yang memperlihatkan jika dirinya bekerja sebagai agen intelijen.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com