Seberkas kesedihan dan juga kepedihan terlukis jelas di wajah Brian. Pria itu benar-benar berada di dalam sebuah titik di mana ia seolah telah kehilangan harapannya. Secuil harapan tersemat di lubuk hatinya yang terdalam. Brian sangat berharap agar Imelda tak membenci dirinya karena scandal yang telah dilakukan oleh ayahnya sendiri.
"Aku akan menunggu di dalam mobil, Martin." Dalam langkah pelan yang terlihat tak bertenaga, Brian pun keluar dari gudang senjata itu menuju mobil yang tadi di bawa oleh Martin.
Adi Prayoga hanya bisa memandangi kepergian Brian dengan hati tak rela. Namun ia tak mampu melakukan apapun untuk mencegah kepergian anaknya. Dia berpikir ... mungkin saja kebenaran yang baru saja diterima oleh Brian telah berhasil mengoyakkan hatinya. Rasanya, Adi Prayoga telah gagal menjaga hati anaknya sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com