webnovel

First Mission

Setelah beberapa hari di planet Prif, akhirnya persiapan untuk menjalankan kapal Avalon telah selesai, para lower officer beserta platoonnya juga telah mempelajari sistem dan mekanisme yang ada pada kapal Avalon. Setelah area disekitar kapal Avalon telah dikosongkan, kini saatnya untuk menyalakan dan menerbangkannya.

Didalam anjungan kapal Iruka bersama krunya sudah bersiap untuk menjalankan kapal Avalon.

Drake : "Ruka, seluruh keadaan kapal baik, daya juga berada pada posisi stabli, kita bisa menerbangkannya sekarang"

Iruka : "Baiklah mari kita terbangkan"

Drake : "LO, aktifkan reaktor artificial gravity field dan mulai nyalakan truster kapal"

Sesuai dengan perintah Drake para lower officer pun menyalakan artificial grafity field dan truster. Ketika mesin gravitasi dinyalakan sebuah lingkaran anti gravitasi menyelimuti kapal Avalon dan beberapa saat kemudian truster kapalpun nyala. Terlihat getaran ditanah dan beberapa buah bebatuan kecil ikut terangkat.

Drake : "Rapatkan ruang gravitasi dan tingkatkan daya truster"

Setelah ruang gravitasi dirapatkan beberapa bongkahan bebatuan kecil kembali jatuh ke tanah dan lingkaran anti gravitasi kini berubah menjadi mantel anti gravitasi yang hanya menyelimuti permukaan luar kapal tanpa mempengaruhi benda yang ada disekitarnya.

Sama seperti beberapa kapal tempur luar angkasa lainnya, Avalon melakukan lepas landas secara vertikal namun dengan posisi kapal horizontal, setelah melewati ketinggian tertentu kapal akan merubah posisinya secara perlahan menjadi vertikal untuk mengurangi tekangan dengan memanfaatkan hukum aerodinamik. Setelah kapal berada pada posisi vertikal power truster bisa dinyalakan yang mana akan membuat kapal melesat cukup cepat dengan mengatifkan sistem overdrive pada truster yang menyebabkan kapal dapat melesat 10 kali dari kecepatan rata ratanya. Namun hal ini hanya bisa dilakukan beberapa dalam waktu tertentu.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka mulai meninggalkan orbit rendah planet Prif. Situasi didalam anjungan terlihat cukup sibuk beberapa lower officer berfokus menjalankan dan menganalisi kondisi kapal melalui console coms. Sementara itu dibarisan lower officer terlihat Alicia telah bergabung dalam kapal Avalon setelah mendapatkan hasil voting dari platoon yang dipimpinnya.

Drake : "Ruka, kita telah melewati Orbit rendah planet Prif, sekarang kita bisa menyalakan Power truster untuk meninggalkan planet Prif"

Iruka : "Lakukan namun dengan kekuatan yang rendah saja"

Drake : "LO, Aktifkan Power Truster dengan persentase trust dua puluh persen"

Setelah Power truster diaktifkan Avalon melesat dengan kecepatan yang cukup tinggi walau hanya 25 persen namun itu setara dengan 1750 meter per detik. Dengan kecepatan itu hanya diperluhkan waktu sekitar lima menit untuk meninggalkan planet Prif.

Dengan ini sekali lagi Iruka kembali ke luar angkasa sebagai seorang kapten kapal. Walaupun masa lalu masih menghantuinya namun ia berusaha untuk melupakannya. Semua ini dilakukan demi menyelamatkan Arsakova.

Drake : "Ruka, Kita berhasil melewati orbit rendah dan sekarang kita sudah berada di luar angkasa"

Mendengar hal itu beberapa lower officer terlihat senang karena ini adalah penerbangan perdana bagi beberapa dari mereka. Disana Tanya juga terlihat menghelakan nafas, walaupun terlihat tangannya masih sedikit bergetar karena gugup. Iruka yang meyadari hal itu menepuk pundaknya sembari menyemangatinya.

Iruka : "Tenanglah, kita sudah di luar angkasa"

Tanya hanya mengangguk.

Iruak : "Drake segera atur destinasi menuju stasiun Dovak"

Drake : "Dimengerti pak"

Iruka : "Kau tidak perlu formal dengan ku kawan"

Drake : "Haha, bailka kalau bergitu partnet!"

Setelah Drake mengatur beberapa hal.

Drake : "Baiklah LO, destinasi kita adalah stasiun Dovak, tolong jalankan kapal sesuai dengan pengaturan daya yang telah aku buat"

Beberapa lower officer terlihat terkesan dengan pengaturan yang dibuat oleh Drake, walaupun itu hanya pengaturan dasar namun dalam pengaturan tersebut terlihat jelas efesiensi daya yang dan kecepatan yang dihasilkan.

Setelah para LO menerapkan pengaturan yang diberikan oleh Drake, kapal pun bergerak menuju stasiun Dovak.

Iruka : "Tanya tolong hubungi stasiun Dovak untuk meminta docking ticket"

Tanya : "Baik Tuan!"

Setelah melakukan kontak dengan stasiun Dovak Tanya melapor kepada Iruka.

Tanya : "Tuan, saya telah menerima docking ticket dari stasiun Dovak, kita bisa melakukan docking dalam waktu 2 jam dengan space hangar 3"

Iruka : "Drake kira kira berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mencapai stasiun Dovak?"

Drake : "Dengan konfigurasi saat ini. Mungkin hanya sekita tiga puluh menit"

Iruka : "Baliklah kalau bergitu, ketika kita sampai di stasiun Dovak, untuk urusan persenjataan akan kuserahkan kepadamu"

Mendengar hal itu seketika Drake terlihat sangat antusias. Karena Drake adalah salah satu maniak teknologi terutama persenjataan dan alat tempur.

Drake : "Kau yakin dengan itu?hehehe"

Iruka : "hmmm, sepertinya aku bisa percayakan kepadamu"

Drake : "Mwhehehe Baiklah kalau bergitu, akan kuoptimalkan sebaik mungkin"

[Twing Twing]

Tanya : "Tuan Iruka ada kontak langsung dari stasiun Dovak"

Iruka : "Tampilkan"

Setelah koneksi terhubung terlihat dari layar Armstrong didampingi oleh Arman disampingnya.

Armstrong : "Kapten Iruka dari kapal NSS-Avalon, segera temui saya ketika anda mendarat di stasiun Dovak dan untuk Lettu Drake, saya ingin anda melaporkan performa kapal NSS-Avalon kepada saya dari waktu ke waktu"

Iruka dan Drake : "Siap Pak!"

Setelah menyampaikan hal itu, koneksipun terputus.

Tanya : "Tuan Iruka, Docking ticket kita telah diperbarui, sekarang kita bisa melakukan Docking tepat ketika kita tiba"

Setelah menempuh waktu sekitar tiga puluh menit, akhirnya Avalon melakukan docking di hangar tiga, Ketika Avalon telah sepenuhnya melakukan docking para pekerja di stasiun Davok mulai melakukan pengerjaan untuk pemasangan persenjataan, restok amunisi dan pengisian daya power core.

Sebelum Iruka meninggalkan kapal untuk menjuju kantor Armstrong, Iruka terlebih dahulu mengingatkan Drake.

Iruka : "Drake, untuk persenjataan akan kuserahkan kepadamu, Fokuskan pada pertahanan dan jangan berikan bebeban yang berlebihan pada kapal ini"

Drake : "Tenang saja, kau menyerahkan optimalisasi Avalon kepada orang yang tepat, sekarang cepat pergilah temui si Armstrong itu"

Kemudian Iruka meninggalkan Drake, Ia menuju kantor Armstrong di stasiun Dovak. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Iruka meninggalkan hangar melalui jalur high officer, terlihat dua orang pengawal khusus dan Tanya mengawalnya menuju kantor Armstong.

Dalam perjalanan menuju kantor Armstrong di stasiun Dovak, mereka berpapasan dengan Hoffan dan Nadia, terlihat Hoffan mengabaikan Iruka, ia sedang menahan emosi karena gagal mendapatkan platoon Alicia untuk bergabung dengan kapalnya. Sementarakan Nadia hanya tersenyum kepada mereka.

Namun ketika Hoffan menyadari keberadaan Tanya, matanya melotot tajam ke arahnya dan kemudian berkata.

Hoffan : "Menjijikan"

Tanya yang saat itu ingin menyapa sang kakak seketika membatalkan niatnya.

Iruka yang berada didepan Tanya berbalik badan memegang tangannya dan menariknya dari pandangan Hoffan.

Iruka : "Tidak perluh kau perdulikan" Bisik Iruka.

Kemudian mereka bergegas menuju ruangan Armstrong, sejenak hati Tanya tersentuh akan kebaikan Iruka.

Setelah mereka berada di depan kantor Armstrong pengawalpun meninggalkan mereka.

[Tok tok] Iruka mengetok pintu rungan Armstrong.

Iruka : "Ini saya Iruka saya bersama Tanya"

Armstrong : "Masuklah"

[Bzzzzt] Pintu pun terbuka, Iruka dan Tanya memasuki ruangan Armstrong. Kali ini ruangan yang ditempati Armstrong kali ini adalah ruangan yang biasa, tepat disebelahnya Arman terlihat sedang fokus melakukan sesuatu dengan tabletnya.

Iruka : "Kapten Iruka dari NSS-Avalon bersama Tanya Frautz melapor untuk bertugas!"

Armstrong : "Aku memanggilmu kesini untuk beberapa hal, pertama aku ingin membahas misi pertamamu. Dalam misi kali ini, kau akan bergabung dengan armada ku bersama beberapa kapten lainnya, kita akan membantu fraksi ARaN mempertahaankan sektor HGL-2W yang merupakan satu diantara enam garis depan pertempuran melawan Union of Altorian. Yang kedua, disektor tersebut baru-baru ini dilaporkan terdapat sebuah lubang cacing yang baru terbuka, hingga saat ini masih belum diketahui kemana lubang cacing itu menuju dan kau ditugaskan untuk berpatroli disekitar lubang cacing itu hingga perintah yang akan datang. Yang terakhir, aku mengharapkan kau melakukan yang terbaik untuk misi ini"

Iruka : "Siap pak!"

Armstrong : "Kita akan berangkat dalam 24 jam, bagaimana menurutmu Arman? apakah itu waktu yang cukup untuk mereka menyiapkan dan melakukan uji coba senjata?"

Arman : "Jika kita mengerahkan tiga ribu personel untuk mempersiapkan kapal Avalon, mungkin hanya butuh waktu sekitar 18 jam untuk menyelesaikan pemasangan senjata dan memasok persediaan"

Armstrong : "Kalau bergitu gandakan personel khusus untuk mempersiapkan kapal Avalon"

Arman : "Baik tuan" terlihat Arman mengirimkan sesuatu melalui tabletnya.

Armstrong : "Tanya bagaimana keadaanmu?"

Tanya : "Siap saya sehat tuan!" tanya terlihat sigap menjawap pertanyaan Armstrong.

Armstrong : "Bagus, kalau bergitu, tetaplah fokus pada pekerjaanmu sebagai ajudan Iruka"

Tanya : "Siap Tuan!"

Iruka : "Sebelumnya, Tuan Armstrong. Bisakah kau memerintahkan Tanya untuk tidak mengikutiku hingga ke toilet dan kamar mandi"

Armstrong : "Emangnya apa yang salah?"

Iruka : "Anda taukan, Tanya kurang terbiasa dengan toilet pria"

Tanya sekilas terlihat malu-malu.

Armstrong : "Lalu?"

Iruka : "Bukankah membiarkannya mengikutiku hingga ketoilet atau kamar mandi pria sedikit membebaninya?"

Armstrong : "Tanya apakah kau merasa terbebani?"

Tanya : "Si-siap tidak tuan!" kali ini terlihat jawabannya sedikit terbata-bata.

Armstrong : "Kau dengar apa yang ia ucapkan?"

Iruka : "Tapi tuan Armstrong"

Armstrong : "Kalau perlu aku ingin kau ikuti Iruka hingga kekamarnya"

Tanya : "S-siap tuan" kali ini suara Tanya mengecil, wajahnya memerah.

Iruka : "Tuan Armstrong tolong dipertimbangkan kembali"

Armstrong : "Hmmm, entahlah aku tidak melihat hal yang harus dipertimbangkan kembali"

Iruka terdiam sejenak, ia merasa menyesal karena mengutarakan hal tersebut yang membuatnya malah terjebak dengan Tanya selama 24 jam.

Armstrong : ���Jika tidak ada hal yang ingin disampaikan lagi, kalian bisa meninggalkan ruangan ini"

Setelah mengucapkan hal itu Iruka dan Tanya pun memberikan salam hormat dan meninggalkan rungan.

Arman : "Tuan Armstrong bukankah berbahaya membiarkan seorang gadis bersama seorang pria dikamar?"

Armstrong : "Tanya bukanlah seorang perempuan ia adalah seorang intraseks"

Arman : "apakah anda bermaksud untuk mengubah orientasi seksnya?"

Armstrong : "Lebih tepatnya memberikan dia identitas seks, dengan mendekatkan ia dengan Iruka ada kemungkinan ia akan menggubah status seksnya, walaupun ia dibesarkan seperti seorang wanita, namun ia masih memilki kebingungan tersendiri tentang hal ini"

Arman : "Seperti biasa anda selalu bijak mengenai hal yang bersangkutan dengan hidup orang lain" Arman akhirnya memahami alasan dipilihnya Tanya menjadi ajudan Iruka.

Semetara itu Iruka dan Tanya telah kembali ke hangar, kali ini lebih banyak orang yang mengerjakan persiapan kapal Avalon. Terlihat Drake yang sedang berdiskusi dengan salah satu mandor yang menangani kapal Avalon.

Drake : "Tidak bisa! aku ingin power core jenis ini"

Mandor : "Tapi Lettu Drake, itu adalah power core untuk kapal tempur jenis Battlecruiser"

Drake : "Tenang saja, bawakan aku 5 power core jenis ini"

Mandor : "lalu bagaimana dengan power core yang ada didalam?"

Drake : "Tetap akan ku gunakan"

Mandor : "Bukankah itu akan kebanyakan?"

Iruka dan Tanya menghampiri mereka.

Iruka : "Ada apa ini?"

Mandor : "Kapten Iruka, Lettu Drake memesan power core yang tidak sesuai dengan mesin kapal"

Iruka : "Hmm, bawakan saja, dia tau apa yang dia lakukan"

Mandor : "Eeeh? anda yakin?" terlihat sedikit keberatan.

Drake : "Sudah sudah, sana kau dengarkan apa yang dikatakan Ka-ap-ten I-ru-ka, sana sana cepat ya"

Mandor : "Ba-baiklah"

sang mandor pun meninggalkan mereka.

Iruka : "Jadi apa yang akan kau lakukan dengan power core itu?"

Drake : "Ini akan menjadi sejata andalan kita jika kita berada dalam kondisi mendesak"

Iruka : "Bisakah kau jelaskan kepadaku?"

Drake menarik telinga Iruka dan berbisik kepadanya selama beberapa saat.

Iruka : "Hmmm ternyata bisa digunakan seperti itu"

Drake hanya menyengir sementarakan Tanya disana terlihat kebingungan.

Beberapa saat setelah melakukan persiapan dan hal lainnya, mereka mencoba melakukan uji kinerja. Didalam anjungan Iruka bersama krunya sudah bersiap untuk melakukan uji coba.

Iruka : "Alicia, tolong laporkan persenjataan yang terpasang dikapal ini"

Alicia : "baiklah kapten, persenjataan yang terpasang pada kapal Avalon adalah 4 buah turret rail gun ukuran besar, 6 buah turret plasma beam ukuran sedang dengan dua barrel, sementarakan untuk persenjataan CIWS yang digunakan adalah 12 turret chain gun. Untuk pesawat tempur dan senjata kendali, kita membawa 6 unit light fighter jenis Ship Defender, sementarakan untuk senjata kendali kita sudah mensupply 64 buah torpedo Bodkin dengan jarak jelajah sedang serta hulu ledak balistik kelas 2"

Drake : "Aku sudah melakukan beberapa pengaturan pada energy shield dan power core"

Iruka : "Baiklah kalau bergitu, mari kita lakukan uji cobanya"

Beberapa saat kemudian uji coba pun dimulai. Terlihat beberapa kali tembakan rail gun melesat melalui kapal, perlu terlihat melaju layaknya kilat dan menghantam sasaran bidik dengan akurat, walaupun tidak menghancurkan target namun projektilnya menembus 3 lapis sasaran tembak sekaligus. Kemudian mereka melakukan tes juga terhadap persenjataan yang lainnya. Setelah selesai dengan persiapan akhirnya mereka bisa meninggalkan Hangar dan bersiap sembari mengorbiti stasiun Dovak.

Bersambung.

Next chapter