Lucas sampai di LNC, pria itu langsung melihat ke arlojinya, pukul setengah lima sore. Harusnya tujuh jam lagi sebelum penyulingan Puspa Nera. Namun Lucas tidak tahu bahwa sebenarnya Nawangsih telah mengajukan jadwalnya. Secepat mungkin. Jadi entah berapa lama lagi waktu Lucas untuk mengambil Puspa Nera.
"Kenapa ia tak mengangkat ponselnya?" gumam Lucas, ia terus menghubungi Tanjung, namun tak ada jawaban.
"Mungkin dia sedang buang air, mandi, atau tertidur." Sahut sebuah suara imut dengan cepat.
"Oh benar, mung— WAAA!!! IVY!!!" jerit Lucas kaget saat mendengar jawaban dari dalam kantong jaketnya.
"Bagaimana bisa kau?!!" Lucas tak habis pikir. Kapan Ivy menciutkan dirinya dan masuk ke dalam saku jaket?? Sungguh peri yang nakal. Kenapa tak menunggu di rumah dan membiarkan Lucas menghadapi hal ini seorang diri. Baik Lucas maupun Ivy tak tahu betapa bahayanya laboratorium itu.
"Kapan kau mengecil??!" Lucas menarik Ivy keluar dari kantong jaket dan menaruhnya pada telapak tangan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com