Lily melangkahkan kakinya dengan hati-hati saat menuntun nenek Amina untuk duduk di tepi ranjangnya. Lily yakin nenek Amina masih sangat sulit melepas suaminya pergi, terlihat dari suaranya yang pelan ketika biasanya keras. Terlihat dari penampilannya yang tidak seperti biasa dan terlihat dari tubuhnya yang terlihat sangat lemas.
"Nek, mau minum enggak? Biar Lily ambilin."
"Enggak usah Ly, kamu tutup pintu aja. Nenek mau bicara dulu sama kamu." Lily menganggukkan kepalanya, lalu segera duduk di samping nenek Amina, seperti yang nenek Amina perintahkan.
"Nenek mau bicara apa sama Lily?" Tanya Lily penasaran, karena nenek Amina sampai tidak ingin orang lain mendengarnya.
"Sebenarnya, ada alasan kuat kenapa kakekmu memberimu bagian besar dari warisan Ly."
Lily mengernyit, "Alasan apa nek? Lily boleh tahu?"
"Empat hari lalu, saat Angkasa menjaga kakek. Ada sesuatu hal yang terjadi."
*
Flashback dimulai
Support your favorite authors and translators in webnovel.com