webnovel

146. Kebohongan

"Aku yang membunuh Gita."

Satu ruangan penuh ketegangan itu, kini semakin membara. Pasalnya saksi yang di panggil oleh pengacara Yuli malah mengatakan dialah pelaku yang sebenarnya.

Ruangan yang tadinya tenang berubah penuh kericuhan. Bahkan palu yang hakim ketukkan beberapa kali tidak mampu membuat beberapa orang yang ada di sana terdiam.

Hingga akhirnya secara perlahan keributan itu mereda dengan sendirinya. Hakim mulai berdiskusi, jaksa dan pengacara kasus ini terlihat sangat stres.

Sedangkan Lily menatap Yuli dengan senyuman, mengatakan melalui senyum itu kalau dirinya baik-baik saja.

Mata Yuli berkaca-kaca, ingin menangis karena tindakan nekat Lily. Yuli sudah memperingatkan Angkasa, tapi sepertinya Angkasa sama sekali tidak menyadarinya. Buktinya tidak ada tanda-tanda dari orang yang akan mencegah perbuatan bodoh Lily.

Yuli bangkit. "Tidak pak hakim, tidak satupun dari kami membunuh Gita."

"Saya yang membunuh Gita!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter