Kini Arini merasa hidupnya sedikit membaik setelah Faris dan Bi Sumi memberinya masukan kemarin. Dimana sebelumnya dia sempat merasa terpuruk karena Panji lagi dan lagi menyakitinya dengan kata-kata kasar. Nggak hanya kata-kata saja melainkan juga perlakuan kasat hingga membuatnya malu karena dilihat banyak orang.
Sekarang Arini sama anak yang ada dalam kandungannya. Tidak terasa usia kehamilannya sudah menginjak 6 bulan. Itu berarti kurang sebentar lagi dia akan melahirkan buah hatinya dengan Panji. Dan itu berarti dia akan membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk biaya lahiran.
"Ayo bi kita berangkat."Arini mengunci pintu rumah. Bi sumi sudah menunggu di halaman depan rumah sambil menjinjing keranjang cokelat yang berisi beberapa makanan.
"Ayo mbak."jawab Bi Sumi.
Saat hendak keluar dari gerbang rumah, tiba-tiba ada mobil Faris datang dan tepat berhenti di depan Arini dan Bi Sumi.
"Mau kemana? Jualan ya?"tanya Faris dari dalam mobil sambil membuka kaca mobilnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com